Wako Padang: Sinergi Kampus-Pemda akan Wujudkan Modernisasi Pertanian

id Mahyeldi Ansharullah

Wako Padang: Sinergi Kampus-Pemda akan Wujudkan Modernisasi Pertanian

Mahyeldi Ansharullah (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Wako Padang, Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menilai sinergi antara kampus dan pemerintah dapat mewujudkan upaya memodernisasi pertanian menuju ketahanan pangan.

"Kebijakan pemerintah perlu disatukan dengan pemikiran perguruan tinggi, untuk memunculkan ide alternatif baru penyediaan pangan," kata dia menanggapi raihan dirinya atas Lencana Emas Bhakti Tani Nelayan 2017 di Padang, Senin.

Sinergi ini misalnya dalam pembukaan lahan baru pertanian oleh pemerintah dibarengi dengan sejumlah analisis oleh perguruan tinggi misalnya kondisi tanah, topografi, kecocokan lahan dan musim.

Kemudian dalam penentuan tumbuhan yang akan ditanam, analisis dari kampus juga perlu, sehingga pemerintah tepat dalam menyediakan bibit tanaman pangan.

Selain itu pemerintah sebagai motor penggerak tentu perlu dibantu kampus dalam penyuluhan kepada masyarakat khususnya petani.

Sebagai contoh dalam menerapkan sistem menanam, menyuburkan tanah dan pengairan.

Dalam hal ini sinergi kampus dan pemerintah bisa mengubah hasil produksi yang biasa menjadi luar biasa.

Artinya dengan sinergi produktivitas pertanian di daerah semakin meningkat.

"Bila ini terjadi, sinergi keduanya secara bertahap melakukan modernisasi pada pertanian," sebutnya.

Khusus Padang, terus bersinergi dengan Universitas Andalas dan beberapa kampus lainnya.

Seperti penanaman pohon di lahan gundul, penyediaan bibit cabai, intensifikasi pertanian di beberapa kecamatan dan pengadaan teknologi pertanian.

Di samping itu rutin bekerja sama dalam penyuluhan kepada petani termasuk menentukan strategi pemasaran.

Hasilnya, sejauh ini cukup positif dan akan ditingkatkan terus.

"Kolaborasi ini tentu tidak hanya terjadi pada bidang pertanian, bidang lain juga perlu dilakukan," katanya yang menyandang gelar Sarjana Pertanian tersebut.

Sementara itu salah satu petani di Kuranji, Padang, Suwardi (61) mengatakan bantuan dari kampus dalam menyosialisasikan tentang teknologi pertanian cukup positif bagi pihaknya.

Sebagai contoh beberapa tahun lalu membajak sawah masih menggunakan kerbau dan sapi, namun saat ini lebih memilih pakai traktor tangan.

Kemudian dengan penyuluhan itu petani lebih jeli dalam pemilihan pupuk sesuai karakteristik tanah yang ada. (*)