Puluhan Seniman Unjuk Kebolehan di Pekan Nan Tumpah 2017

id Pekan Nan Tumpah

Puluhan Seniman Unjuk Kebolehan di Pekan Nan Tumpah 2017

Pekan Nan Tumpah 2017 (Antara).

Padang, (Antara Sumbar) - Festival Seni Pekan Nan Tumpah 2017 yang digelar oleh Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) Padang pada tanggal 23-29 September 2017 di Taman Budaya Sumatera Barat melibatkan puluhan seniman dari dalam dan luar daerah tersebut.

Ketua Pelaksana kegiatan, Emilya Dwi Cahya di Padang, Sabtu, menyebutkan puluhan seniman tersebut berasal dari berbagai komunitas, baik itu komunitas teater, musik, tari dan perupa.

"Pekan Nan Tumpah 2017 hadir dengan mengedepankan tiga bentuk kegiatan, yaitu tujuh buah pertunjukan, final baca puisi kreatif serta pameran seni rupa," katanya.

Ia menjelaskan para seniman yang ikut berpartisipasi tersebut di antaranya berasal dari Galang Dance Community Padang dan Sherlilab Padangpanjang yang akan menampilkan tari serta Komunitas Seni Hitam Putih Padangpanjang dan Teater Jengkal Bengkulu yang akan menampilkan teater.

Sementara itu musik akan ditampilkan oleh Sanggar Seni Dayung-Dayung Padangpariaman dan Kelompok Musik Balega Padangpanjang serta penampilan teater dari Komunitas Seni Nan Tumpah sendiri.

Selain itu ia mengatakan selama satu pekan nanti juga akan diadakan pameran seni rupa oleh perupa muda Sumbar Randy Otong dari Padangpanjang dan juga final Liga Baca Puisi Kreatif.

"Melalui festival ini, iklim apresiasi penonton kesenian di Sumbar terus tumbuh ke arah yang lebih baik," ujarnya.

Sementara itu Pimpinan KSNT, Mahatma Muhammad mengatakan KSNT akan terus berupaya mengelola Pekan Nan Tumpah menjadi festival yang lebih bermutu dalam setiap penyelenggaraannya.

Menurutnya urusan festival tidak hanya persoalan kelompok atau sesama personal seniman yang tampil atau diundang saja serta tidak hanya soal karya seni yang akan ditampilkan saja, namun juga soal pengelolaan dalam artian yang luas.

"Dalam hal ini adalah bagaimana kapasitas orang-orang yang dilibatkan mengelola festival, bagaimana membangun jaringan penonton, bagaimana semangat kerja sama antar lembaga atau organisasi dengan pengelola festival lain, bagaimana proses kurasi, bagaimana membuat publikasi serta dokumentasi," katanya.

Salah seorang masyarakat, Lidya M (21) mengatakan tertarik untuk menyaksikan pertunjukan yang akan digelar selama sepekan ini.

"Setelah melihat publikasi yang gencar dilakukan di media sosial, saya jadi tertarik untuk menyaksikan," katanya. (*)