BPBD Beri Pendidikan Kebencanaan di Sekolah Dasar

id BPBD

BPBD Beri Pendidikan Kebencanaan di Sekolah Dasar

Seorang murid SDN 14 Tanjung Alam Bukittinggi mempraktikkan cara menyelamatkan diri ketika gempa terjadi dalam pendidikan kebencanaan yang dilaksanakan BPBD setempat di sekolah tersebut, Sabtu(23/9) (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti).

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, memberikan pendidikan kebencanaan bagi 145 murid Ssekolah Dasar Negeri Tanjung Alam, Sabtu.

Staf Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bukittinggi, Reynaldo Secuba di Bukittinggi, Sabtu, mengatakan pendidikan kebencanaan penting diberikan mengingat daerah tersebut termasuk wilayah rawan gempa bumi.

Ia menerangkan bagi anak-anak, pendidikan dikemas secara interaktif melalui pemberian materi diikuti nyanyian serta melakukan simulasi agar mudah dipahami oleh anak.

Materi yang diberikan berupa pengenalan bencana, bagaimana mencegah dan kesiagaan ketika terjadinya bencana.

"Karena Bukittinggi rawan gempa bumi, murid diberi pengetahuan bagaimana cara menyelamatkan dan melindungi diri ketika gempa terjadi. Serta cara evakuasi bagi murid yang ruang kelasnya berada di lantai dua," terangnya.

Saat gempa terjadi, murid diarahkan agar menjauhi jendela dan benda yang mungkin jatuh akibat guncangan dan berlindung di bawah meja.

"Pendidikan kebencanaan ini mesti diberikan secara berkelanjutan satu kali dalam tiga bulan atau paling tidak satu kali dalam enam bulan agar sewaktu-waktu terjadi bencana para murid sudah langsung tahu bagaimana menyelamatkan diri," katanya.

Kepala SDN 14 Tanjung Alam, Darneli mengatakan pendidikan kebencanaan dari BPBD Bukittinggi bermanfaat bagi warga sekolah tersebut.

"Saat gempa 2007 lalu salah satu bangunan sekolah rusak parah dan dibangun ulang, beruntung saat itu tidak ada murid atau guru yang menjadi korban," katanya.

Ia menyebutkan, dalam pelatihan tersebut BPBD Bukittinggi juga memberikan arahan kepada pihak sekolah bagaimana menata sekolah agar memiliki jalur atau petunjuk evakuasi ketika bencana terjadi.

"Usai pelatihan kami mengarahkan murid agar berbagi informasi yang di dapat ke orang tua atau teman bermain di lingkungannya agar sama-sama memiliki pengetahuan bagaimana menyelamatkan diri ketika terjadi bencana," ujarnya. (*)