Gubernur Berharap Kedokteran Nuklir Berkembang Pesat di Sumbar

id Kedokteran Nuklir

Gubernur Berharap Kedokteran Nuklir Berkembang Pesat di Sumbar

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno membuka secara resmi Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia Perhimpunan Kedokteran dan Biologi Nuklir Indonesia pada salah satu hotel di Padang, Jumat (22/9). Pertemuan tahunan itu diharapkan mempererat silaturahim antara dokter nuklir di Indonesia. (ANTARA SUMBAR/Miko Elfisha)

Padang, (Antara Sumbar) - Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno berharap kedokteran nuklir bisa berkembang di daerah itu terutama untuk membantu pengobatan masyarakat yang terkena penyakit berat seperti kanker.

"Sekarang baru ada dua dokter bidang ini di Sumbar. Mudah-mudahan ke depan bisa bertambah," kata dia di Padang, Jumat.

Ia menyebutkan itu saat membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Kedokteran dan Biologi Nuklir Indonesia pada salah satu hotel di Padang.

Pengadaan peralatan kedokteran nuklir juga perlu menjadi salah satu perhatian melalui cara yang sesuai dengan aturan. Mungkin dengan bantuan pusat, atau memaksimalkan potensi dari instansi dan swasta di daerah.

"Kedua-duanya penting dan tentu harus sejalan," ujar dia.

Dalam kesempatan itu ia juga merekomendasikan peserta pertemuan untuk menikmati wisata alam dan kuliner di Sumbar.

"Dipastikan tidak akan menyesal menikmati wisata dan kuliner di sini," lanjut dia.

Sementara Ketua panitia sekaligus tokoh kedokteran nuklir Indonesia dr. Chavied Varuna, SpKN mengatakan peralatan kedokteran nuklir di Sumbar masih sangat minim.

"Satu adalah hibah dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) pada tahun 1990-an yang tentu sudah sangat ketinggalan zaman," jelasnya.

Sementara satu lagi alat kedokteran nuklir terkait penyakit jantung juga belum bisa difungsikan karena persoalan internal.

Padahal banyak keunggulan dari kedokteran nuklir dalam pengobatan penyakit, terutama kanker.

"Jika alat dan sdm ada di Sumbar, maka akan memudahkan masyarakat setempat karena tidak perlu dioper ke Jakarta atau luar negeri," katanya. (*)