New York, (Antara Sumbar) - Harga minyak dunia berakhir bervariasi pada Kamis (Jumat pagi WIB), ketika para menteri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lainnya dijadwalkan akan menggelar pertemuan di Wina pada Jumat.
Pada pertemuan Jumat waktu setempat, para menteri tersebut akan mempertimbangkan untuk memperpanjang pemotongan produksi yang dimulai pada Januari.
OPEC dan sekutu-sekutunya telah sepakat untuk mengurangi produksi sekitar 1,8 juta barel per hari sampai Maret 2018 dalam upaya untuk mengurangi kelebihan pasokan global.
Menteri Perminyakan Kuwait Essam al-Marzouq mengatakan pada Kamis (21/9) bahwa kepatuhan terhadap penurunan produksi minyak OPEC "sangat baik" dan di atas 100 persen, menurut Reuters.
Banyak analis memperkirakan OPEC akan memperpanjang kesepakatan tersebut, mungkin sampai akhir tahun depan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun tipis 0,14 dolar AS menjadi menetap di 50,55 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, bertambah 0,14 dolar AS menjadi ditutup pada 56,43 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (*)
Berita Terkait
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Polda Sumbar ungkap belasan kasus penyelewengan BBM bersubsidi
Sabtu, 3 Februari 2024 13:24 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib
Kebakaran gudang penyulingan minyak jelantah di Klaten
Sabtu, 23 Desember 2023 10:40 Wib
Balai Karantina: Minyak kelapa sawit masih dominasi ekspor asal Sumbar
Sabtu, 25 November 2023 16:32 Wib
Andre Rosiade sarankan pemerintah revisi Perpres atur distribusi BBM
Rabu, 22 November 2023 21:50 Wib