Capaian IB Nasional 2,5 Juta Sapi

id HEWAN KURBAN

Capaian IB Nasional 2,5 Juta Sapi

(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan capaian Inseminasi Buatan (IB) nasional hingga 14 September 2017 mencapai 2.501.044 ekor atau 62,11 persen dari target sebanyak 4.026.948 ekor.

"Kebuntingan baru tercapai 850.447 ekor atau 28,19 persen dari target 3.016.334 ekor," kata Direktur Kesehatan Hewan Kementan RI Fadjar Sumping Tjatur Rasa saat penutupan Livestock Expo Sumatera Barat (Sumbar) di Padang Aro, Solok Selatan, Rabu.

Untuk Sumbar sendiri capaian IB hingga 14 September 2017 sebanyak 63.735 ekor atau 57,27 persen dari target sebanyak 111.293 ekor.

Sedangkan untuk kebuntingan, baru tercapai 26.620 ekor atau 35,17 persen dari target sebanyak 26.620 ekor.

Khusus untuk Kabupaten Solok Selatan, capaian IB hingga 17 September 2017 sebanyak 914 ekor atau 30,67 persen dari target 2.980 ekor.

Untuk kebuntingan di Solok Selatan baru tercapai 459 ekor atau 22,66 persen dari target 2.026 ekor.

"Dari data realisasi kinerja IB, bunting dan lahir masih rendah dan harus bekerja keras untuk mencapai target upsus siwab," katanya.

Dia berharap, bulan selanjutnya capaian Upsus Siwab harus dipacu dengan berbagai upaya.

Upaya tersebut mengoptimalkan peran penanggung jawab kabupaten/kota koordinator wilayah Provinsi dan tim siwab untuk fokus mendorong kinerja, evaluasi IB termasuk sinkronisasi dan pelaporan.

Selanjutnya, evaluasi capaian setiap inseminator perhari, mendorong percepatan pelaksanaan sinkronisasi agar signifikan menambah capaian.

Terkait penguatan skala ekonomi dan kelembagaan peternak pemerintah mengupayakan serangkaian kebijakan seperti menggeser pola pila pemeliharaan sapi perorangan ke arah kelompok dengan perkandangan koloni.

Selanjutnya, pengembangan pola integrasi sapi-sawit, padang pengembalaan, optimalisasi lahan bekas tambang serta fasilitasi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS).

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan berdasarkan penelitian Universitas Andalas provinsi itu bisa mengembangkan dua juta ternak.

"Kita harus mengoptimalkan potensi tersebut sebab lahan masih luas," katanya.

Selain itu masyarakat diimbau untuk lebih fokus pada pembibitan dan pengembangan.

"Sampai saat ini masyarakat masih fokus penggemukan dan pembibitan jumlahnya masih sangat sedikit," ujarnya. (*)