Rendang Mendunia, Ketersediaan Daging Sapi Sumbar Terpengaruh

id IRWAN PRAYITNO

Rendang Mendunia, Ketersediaan Daging Sapi Sumbar Terpengaruh

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat menutup Livestock Expo di Solok Selatan, Rabu (20/9) (ANTARA SUMBAR/Erik Ifansyah Akbar)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengungkapkan setelah dijadikannya rendang sebagai makanan terlezat di dunia mempengaruhi ketersediaan daging di provinsi itu.

"Biasanya kebutuhan daging hanya naik saat hari besar Islam, Ramadhan dan pesta tetapi sejak dijadikannya rendang makanan terlezat di dunia juga ikut berpengaruh", katanya saat penutupan Livestock Expo di Padang Aro, Solok Selatan, Rabu.

Dengan tingginya kunjungan wisatawan ke Sumbar banyak yang mencari rendang sebagai oleh-oleh yang membuat kebutuhan daging naik.

Akan tetapi, hal itu juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Pemerintah, sebutnya terus berupaya meningkatkan populasi ternak dan produksi daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Upaya yang dilakukan pemeritah dengan telah dibangun pelbagai infrastruktur penunjang seperti rumah sakit hewan di Kota Padang.

"Setiap hari sekitar 50 ekor ternak diperiksanakan di rumah sakit tersebut," ujarnya.

Selain itu juga sudah ada rumah potong hewan di Kota Payakumbuh yang terbaik di Indonesia namun belum maksimal.

"Semua stakeholder diharapkan bisa memaksimalkan rumah potong hewan ini sehingga lebih bermanfaat," katanya.

Untuk meningkatkan populasi ternak, pemerintah mengajak nasyarakat untuk mau melakukan pembibitan, sebutnya.

"Sekarang kecenderungan masyarakat hanya penggemukan dan kita mengajak peternak untuk may pembibitan," ujarnya.

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengatakan Livestock Expo dapat memberikan motivasi pada peternak dan pembibit yang berprestasi untuk menghasilkan bibit unggul dan produktif.

Solok Selatan akan berupaya mensukseskan program program pembangunan peternakan dengan fokus sapi betina wajib bunting.

"Untuk memacu pembangunan peternakan di Solok Selatan juga dialokasikan dana lewat APBD berupa penyebaran ternak hibah pada masyarakat," ujarnya.

Dengan APBD yang terbatas bantuan dari pusat dan provinsi untuk tetap mengalokasikan dana di Solok Selatan, harapnya. (*)