Program 18-21? Ini Maksudnya

id Mahyeldi Ansharullah

Program 18-21? Ini Maksudnya

Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah.

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, akan meluncurkan Program 18-21 pada 20 September 2017 malam dalam rangka meningkatkan penguatan peran keluarga dalam pendidikan anak.

"18-21 artinya pada pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB orangtua membangun komunikasi dengan anak," kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah di Padang, Selasa.

Ia menjelaskan, selama tiga jam dalam sehari, yakni pada pukul 18.00 hingga 21.00 WIB tersebut, orangtua melakukan komunikasi dengan anak sehingga terjalin kedekatan.

Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain mendorong anak untuk belajar, mematikan televisi, mengadakan maghrib mengaji bersama anak dan lain sebagainya yang dapat membina hubungan kedekatan antara anak dan orangtua.

"Dengan demikian akan mencegah anak terjerumus kepada perbuatan-perbuatan yang tidak diinginkan seperti tawuran, geng motor dan lainnya," ujarnya.

Keluarga, terangnya merupakan basis utama untuk kuatnya suatu negara, permasalahan yang terjadi selama ini seperti tawuran, adanya geng motor, pemakaian obat-obatan terlarang merupakan akibat dari tidak terjalinnya komunikasi yang baik antara orangtua dan anak serta tidak solid dan tidak harmonisnya suatu keluarga.

Mahyeldi berharap dengan adanya program tersebut anak-anak di Padang dapat menjadi orang yang dibesarkan dengan kasih sayang dan penuh perhatian serta kebersamaan dari orangtua. Sehingga meraka akan menjadi generasi yang berkualitas, karena tahun 2020 akan menghadapi bonus demografi.

"Jangan sampai bonus demografi menjadi sebuah ancaman," ujarnya.

Oleh karena itu persiapan dimulai dari sekarang, untuk menjadikan generasi bangsa sebagai sosok yang berkualitas untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang.

Sementara itu, salah seorang warga Kota Padang Erniwati (32) mengatakan peluncuran gerakan 18-21 diharapkan dapat memupuk kebersamaan antara orangtua dan anak.

Pemkot Padang, kata warga Anduring ini, diharapkan gencar untuk menyosialisasikan hal itu kepada masyarakat. "Sehingga program tersebut bukan hanya sebatas wacana, namun ada aplikasi dan penerapan di masyarakat," katanya. (*)