Terkait Insiden Gedung YLBHI, Presiden: Masyarakat Jangan Main Hakim Sendiri

id Jokowi

Terkait Insiden Gedung YLBHI, Presiden: Masyarakat Jangan Main Hakim Sendiri

( ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/pd/17)

Magelang, (Antara Sumbar) - Presiden Joko Widodo mengingatkan agar masyarakat jangan main hakim sendiri terkait dengan insiden yang terjadi di gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) pada Senin dini hari.

"Hal seperti itu serahkan ke aparat lah. Masyarakat jangan bertindak main hakim sendiri, serahkan ke aparat, sampaikan saja ke aparat, nanti yang menyelesaikan aparat. Kita ini kan negara hukum," kata Presiden Joko Widodo seusai meninjau Jembatan Gantung Mangunsuko di kecamatan Dusun, Magelang, Jawa Tengah, Senin.

Ia pun menilai bahwa paham komunisme yang dikaitkan dengan insiden tersebut sudah tidak lagi mendapat tempat di masyarakat Indonesia.

Pada Minggu (17/9), massa yang mengatasnamakan dari beberapa organisasi kemasyarakatan mengepung gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Menteng, Jakarta. Beberapa di antara mereka sempat melemparkan kerikil ke dalam gedung YLBHI.

Massa juga melakukan intimidasi verbal kepada para penyelenggara acara diskusi kebangsaan diselingi acara kesenian yang dilakukan di YLBHI.

Acara tersebut dimulai dari pukul 15.00 WIB pada Minggu (17/9). Pihak YLBHI mengatakan acara sudah mengantongi izin dari pihak aparat keamanan dan juga terdapat aparat kepolisian yang memang berjaga-jaga.

Namun, menjelang acara selesai yaitu pada pukul 22.00 WIB mulai berdatangan massa dari luar gedung yang menuntut acara diskusi dibubarkan, dengan cara mengepung gedung karena mengira diskusi memuat unsur komunis, padahal menurut penyelenggara tidak ada tema acara seperti tuntutan massa.

Suara kaca pecah dan lemparan batu terdengar dari dalam gedung. Teriakan "Ganyang PKI" dari kerumunan massa terus memekik serta intimidasi verbal lainnya. Peserta diskusi yang berada di dalam Gedung YLBHI tidak dapat pulang keluar gedung akibat pengepungan.

"Dan pihak keamanan nampak kurang tegas dalam melakukan penjagaan terhadap berlangsungnya acara tersebut," kata narahubung YLBHI Yunita.

Pihak kepolisian lalu melakukan penutupan jalan di area jalan Kimia Jakarta Pusat sekitar lokasi YLBHI hingga Senin dini hari pukul 00.21 WIB sementara lalu lintas dialihkan mulai dari depan Megaria.

Petugas Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur kemudian mengamankan 22 orang yang diduga merusak fasilitas umum, termasuk kendaraan operasional Polri.

Sementara ada 5 orang anggota Polda Metro Jaya terluka akibat kericuhan tersebut. Para korban itu mengalami luka sobek pada kepala, tangan dan wajah akibat lemparan benda keras seperti batu. (*)