PPP Berpeluang Calonkan Emzalmi di Pilkada Padang

id pilkada padang

PPP Berpeluang Calonkan Emzalmi di Pilkada Padang

Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy memberikan sambutan saat pembukaan Musyawarah Wilayah Kerja 1, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (16/9). Musyawarah tersebut membahas kinerja kader Partai Persatuan Pembangunan dan sekaligus untuk memenangkan pilkada serentak 2018 di Sumatera Barat. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/pd/17

Padang, (Antara Sumbar) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuka kemungkinan untuk mencalonkan Wakil Wali Kota Padang Emzalmi sebagai Calon Wali Kota pada Pilkada 2018 di Kota Padang, Sumatera Barat.

"Emzalmi merupakan sosok yang kami usung pada pilkada Padang 2014 dan saat ini yang bersangkutan mendekati kami secara serius," kata Ketua Umum PPP Romahurmuziy di Padang, Sabtu usai membuka Musyawarah Kerja Wilayah I PPP Sumatera Barat.

Menurut dia hingga saat ini pihaknya masih mematangkan komunikasi dengan Emzalmi walaupun belum mengambil sikap.

"Tapi dari sisi kehadiran yang bersangkutan pada pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah I PPP Sumatera Barat kami apresiasi dan ada peluang untuk dicalonkan," katanya.

Ia menyampaikan pada pelaksanaan Pilkada 2018 di Sumbar yang digelar pada empat daerah, yaitu Kota Padang, Pariaman, Sawahlunto dan Padang Panjang, PPP menargetkan kemenangan untuk semuanya.

"Tetapi pada satu hingga dua daerah kami mendorong kader sendiri untuk maju," ujarnya.

Ia mengatakan dalam mengusung calon di pilkada, PPP mensyaratkan calon yang diusung harus memiliki kapasitas, integritas, akseptabilitas dan elektabilitas.

"Kepala daerah dipilih untuk menyejahterakan warganya, jangan sampai ketika sudah duduk tidak tahu apa-apa karena tidak punya kapasitas yang memadai," ujar dia.

Kemudian calon kepala daerah harus memiliki integritas, apalagi saat ini berdasarkan catatan Kementerian Dalam Negeri dari 500 kabupaten dan kota yang ada sebanyak 134 di antaranya terjarat korupsi, kata dia.

Lalu ia menambahkan kapasitas dan integritas saja tidak cukup karena jika seorang calon pandai dan berkarakter tapi kelakuannya menyebalkan sehingga tidak bisa diterima masyarakat, akhirnya percuma juga.

"Calon yang diusung harus diterima semua kalangan karena ketika berkuasa bukan hanya memimpin pemilihnya tapi semua masyarakat di daerah," ujarnya.

Berikutnya, kata dia, calon yang diusung adalah mereka yang mendapatkan dukungan dari masyarakat apalagi pilkada dipilih langsung.

"Kami akan mengusung calon yang peluang menangnya besar, dilihat salah satunya dari hasil survei," kata dia.