Unand Upayakan Bangun "Science Techno Park" 2018

id Uyung Gatot S Dinata

Unand Upayakan Bangun "Science Techno Park" 2018

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unand Dr Uyung Gatot S Dinata. (Antara Sumbar/MR Denya)

Padang, (Antara Sumbar) - Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, berencana membangun gedung pusat pengembangan riset dan teknologi atau "Science Techno Park" pada 2018.

"Dalam beberapa hal Unand telah siap tinggal kelembagaan, organisasi, dan infrastruktur," kata Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unand Dr Uyung Gatot S Dinata di Padang, Kamis.

Dia menyebutkan saat ini Unand telah memiliki sumber daya peneliti, lahan, produk penelitian, produk bermerek dan perencanaan.

Bahkan secara tugas pokok dan fungsi Science Techno Park Unand telah dilaksanakan meski terpisah di 15 fakultas.

Secara lahan juga sudah disiapkan sejak pembuatan rencana induk kampus pada 1990an, di lokasi dekat Fakultas MIPA , Kampus Limau Manis Padang.

"Sejauh ini Unand telah menyampaikan keinginan kepada pusat dan telah melampirkan proposalnya," sebut dia.

Diperkirakan, lanjutnya akan menghabiskan dana Rp200 juta lebih yang mana komitmen tersebut juga telah disetujui beberapa kementerian, khususnya Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Lebih lanjut, dia menjelaskan Science Techno Park ini merupakan sebuah pusat riset sekaligus pengembangannya termasuk untuk komersialisasi kepada publik.

Artinya bukan semata berhubungan dengan akademisi atau mahasiswa namun juga pemerintahan dan industri.

Nantinya, kata Uyung gedung akan terdiri atas enam lantai yang isinya berupa laboratorium, mitra kerja sama, ruang seminar, ruang koleksi dan pameran dan administrasinya.

Artinya Science Techno Park akan menampung aspirasi peneliti menciptakan karya, bekerja sama dengan mitra dan memasarkan produk.

Bila nantinya dibangun, Science Techno Park Unand akan menjadi yang kesembilan setelah sebelumnya antara lain ada di IPB, ITB, UGM.

Sementara itu Dekan Fakultas Peternakan Unand Prof James Hellyward menambahkan Science Techno Park ini akan menjadi jawaban kesusahan dosen dalam melaksanakan penelitian.

Menurutnya banyak dosen lebih dominan mengurus penelitiannya dibanding masuk di laboratorium khusus meneliti.

Seperti pencarian dana, pencarian pasar dan fasilitas akan disediakan lengkap dalam Science Techno Park tersebut. (*)