Padang, (Antara Sumbar) - Pakar Tata Kota dari Universitas Bung Hatta Padang, Sumatera Barat, Dr Eko Alvares Z mengatakan kota itu harus memperbanyak sumur resapan di sejumlah ruang publik dalam rangka mengatasi banjir.
"Sumur resapan air merupakan salah satu solusi dalam mengatasi banjir di suatu kota, maka dari itu khususnya Kota Padang harus memperbanyak sumur resapan tersebut," katanya di Padang, Rabu.
Dia menyebutkan kebutuhan sumur resapan di ibukota Sumbar itu semakin meningkat karena maraknya pembangunan di kota itu. Akibat alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air pun menurun, imbuhnya.
Oleh karena itu, tambahnya partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk membuat sendiri sumur resapan dengan kedalaman sekitar tiga hingga empat meter dan diameter sekitar 1,20 meter sangat penting.
Terutama para pemilik rumah toko, agar masing-masing dapat membuat sumur resapan sendiri-sendiri, karena anggaran pemerintah sangat terbatas.
Ia menjelaskan selain memperbanyak sumur resapan air, cara lainnya dalam mengantisipasi atau menanggulangi terjadinya banjir yakni menata lokasi perumahan agar tidak dibangun di lahan embung.
"Lahan embung atau daerah yang sarat akan resapan air seharusnya tidak bangun perumahan, seperti halnya konversi sawah yang dibangun menjadi perumahan," ujarnya.
Menurutnya, jika ingin juga membangun perumahan di lokasi konversi sawah maka harus ramah lingkungan dengan menyediakan tempat serapan air ke tanah.
"Karena dengan memulai dari pembangunan rumah, kita dapat bersama-sama mengurangi dampak banjir tersebut," lanjutnya.
Untuk pemerintah, kata dia agar tidak selalu mengubah perencanaan pembangunan kota setiap tahun, karena hal itu dapat mempengaruhi struktur pembangunan kota secara keseluruhan.
"Perubahan tersebut bisa jadi memberi dampak pada lingkungan jika rencana tersebut tidak dibarengi dengan tindakan antisipasi," sebutnya.
Ia menjelaskan beberapa cara lainnya dapat dilakukan pemerintah yakni dengan melakukan pembebasan lahan untuk banjir kanal, membuat saluran primer, pembebasan gorong-gorong dari pedangan kaki lima, dan tidak membuang sampah sembarangan.
Ia mengharapkan dengan cara-cara tersebut dapat mengatasi banjir di Kota Padang dengan keterlibatan semua pihak mulai dari masyarakat dan pemerintah. (*)
Berita Terkait
DPKUKM Solok tata pedagang musiman
Selasa, 9 April 2024 12:05 Wib
Pemkab Solok Selatan tata parkir pasar Muaralabuh
Kamis, 4 April 2024 19:17 Wib
Sandra Dewi datangi Kejaksaan Agung untuk pemeriksaan sebagai saksi
Kamis, 4 April 2024 10:07 Wib
Teken MoU bersama Kementerian BUMN dan BPKP, PLN lanjutkan tata kelola perusahaan yang baik
Rabu, 6 Maret 2024 16:50 Wib
Moeldoko: Ada masalah distribusi dan tata kelola beras di ritel modern
Jumat, 1 Maret 2024 9:00 Wib
Tingkatkan tata kelola, PLN sukses turunkan tingkat risiko ESG
Senin, 5 Februari 2024 13:37 Wib
Peduli kelompok rentan, Srikandi PLN dukung pemberdayaan melalui volunteeringprogram, dari Tata Boga hingga Holtikultura
Selasa, 23 Januari 2024 17:26 Wib
KSP dorong perumusan kebijakan tata kelola dan tata niaga kratom
Senin, 22 Januari 2024 20:37 Wib