Jakarta, (Antara Sumbar) - Kementerian Sosial mengapresiasi langkah relawan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang telah menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi etnis muslim Rohingya di Myanmar.
"Kemensos sangat mendukung program layanan kemanusiaan ACT untuk warga Rohingya," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan Humas Kemensos di Jakarta, Rabu.
Layanan kemanusiaan di Rohingya yang sudah berjalan enam tahun dinilai sangat bermakna bagi masyarakat Rohingya. ACT akan menjadi penampung sekaligus penyalur bantuan kemanusiaan dari masyarakat umum.
"ACT akan mengkanalisasi bantuan kemanusiaan dari berbagai elemen masyarakat Indonesia. Utamanya yang berniat untuk membantu namun bingung hendak disalurkan lewat mana," tambah Khofifah.
Khofifah mengatakan konflik berkepanjangan di Rakhine, Myanmar menimbulkan rasa empati sekaligus simpati masyarakat Indonesia. Terlebih dengan status Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia.
Karenanya, kanalisasi bantuan menjadi solusi bagi masyarakat umum yang berkeinginan membantu kelompok etnis muslim Rohingya tersebut.
"Kalau masyarakat sudah tahu bisa menyumbang di mana, pasti lebih memudahkan," tambah dia.
Karena itu, Khofifah berharap ACT segera mengurus perizinan sebelum melakukan penggalangan dana masyarakat.
Sementara Kementerian Sosial akan berkoordinasi dengan kementerian terkait dalam penyalurannya, mengingat bantuan tersebut akan disalurkan lintas negara.
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengatakan, pihaknya bersedia jika diminta bantuan untuk mengumpulkan sekaligus menyalurkan bantuan masyarakat Indonesia.
Belum lama ini ACT sendiri telah berhasil menyalurkan bantuan kepada etnis Muslim Rohingya. Paket pangan berupa beras, tepung, minyak, garam, bawang, cabai dan air mineral yang disalurkan lewat perbatasan antara Bangladesh dan Myanmar.
Rencananya, dalam waktu dekat ACT akan kembali menyalurkan bantuan kepada Muslim Rohingya berupa beras, makanan dan pakaian. Bantuan akan dikirim melalui jalur laut. (*)
Kemensos Apresiasi ACT Bantu Warga Rohingya
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
