Pemkab Solok Ciptakan Wirausahawan Baru dari Pelatihan

id Gusmal

Pemkab Solok Ciptakan Wirausahawan Baru dari Pelatihan

(Antara Sumbar/Tri Asmaini)

Arosuka, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat, memberikan pembekalan usaha kepada pencari kerja guna menciptakan wirausahawan baru yang kompeten di daerah tersebut melalui pelatihan inkubasi bisnis 2017.

"Penciptaan wirausaha merupakan salah satu solusi untuk menekan tingkat pengangguran yang terjadi saat ini. Selain menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri pelaku wirausaha diharapkan juga dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain," kata Bupati Solok, Gusmal di Arosuka, Senin (11/9).

Oleh karena itu pemerintah menetapkan kebijakan-kebijakan dan program kerja untuk membangkitkan dan mengembangkan program wirausaha.

Ia menyebutkan Pemkab Solok melalui Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja menargetkan menciptakan 50 wirausaha baru dengan dana APBD, dan melalui dana APBN sebanyak 100 wirausaha baru selama lima tahun mendatang.

"Dan tahun ini dilaksanakan melalui bantuan peralatan kerja pangkas rambut dan salon," ujarnya.

Program unggulan yang dikembangkan dalam pembinaan kewirausahaan meliputi pelatihan usaha mandiri dan manajerial tenaga kerja, padat karya produktif, pemagangan, teknologi tepat guna dan pendampingan peserta pelatihan yang disesuaikan dengan minat, bakat dan potensi masyarakat.

Ia menjelaskan untuk menambah keterampilan kerja lembaga-lembaga pendidikan dapat bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) terutama mengembangkan program keterampilan untuk mendukung wirausaha baru salah satunya di bidang usaha jasa pangkas rambut dan salon.

Untuk itu perlu ada pelatihan-pelatihan wirausaha baru berbasis potensi lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal yang bisa dikembangkan dengan kerjasama BLK.

Dengan semangat kewirausahaan yang inovatif, kreatif dan berdaya saing, para pelaku wirausaha ini diharapkan menjadi ujung tombak sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi yang mampu menciptakan lapangan kerja baru.

Sementara itu, di tengah jumlah wirausahawan yang masih sedikit pemerintah juga menemui berbagai kendala seperti masih tingginya angka pengangguran usia muda, terlalu rendahnya daya saing dan produktivitas tenaga kerja indonesia karena minimnya pendidikan dan minat terhadap pelatihan kerja.

Dalam menghadapi tantangan dan permasalahan ketenagakerjaan tersebut ada tiga program yang dilakukan, yakni peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja, peningkatan kesempatan kerja baik disektor formal maupun informal, serta perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan.

"Saudara Camat dan Wali Nagari diharapkan untuk terus melakukan pembinaan dan dorongan, sehingga bantuan peralatan kerja yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal," ujarnya.

Seluruh peserta diharapkan menjadi wirausahawan baru yang siap bersaing pada pasar kerja khususnya di Kabupaten Solok serta memiliki terobosan terbaru dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat menjadi wirausahawan yang tahan terhadap segala keadaan, ujarnya. (*)