Masyarakat Dharmasraya Tuntut PT AWB Kembalikan Lahan Plasma

id demo

Masyarakat Dharmasraya Tuntut PT AWB Kembalikan Lahan Plasma

Masyarakat yang tergabung ke dalam Aliansi Masyarakat Nagari Tebing Tinggi menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Dharmasraya, Senin (11/9). Dalam aksi tersebut masyarakat menuntut PT AWB mengembalikan lahan plasma masyarakat sesuai kesepakatan. (Antara Sumbar/Ilka Jensen)

Pulau Punjung, (Antara Sumbar) - Ratusan masyarakat Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), yang tergabung ke dalam aliansi masyarakat Nagari (Desa Adat) Tebing Tinggi melakukan aksi demonstrasi menuntut PT AWB konsisten dengan kesepakatan tentang pengembalian lahan plasma masyarakat.

"Aksi damai ini menuntut PT AWB mengembalikan lahan plasma masyarakat yakni seluas 423 hektare," kata orator para demonstran, Hanif Fauzi Nur saat melakukan aksi damai di depan gedung DPRD Dharmasraya, Senin.

Ia menegaskan tuntutan masyarakat terhadap PT Andalas Wahana Berjaya (AWB) adalah pengembalian lahan plasma seluas 423 hektare yang berada di tanah ulayat Tebing Tinggi, Kecamatan Pulau Punjung.

PT AWB mulai membuka lahan ulayat masyarakat seluas 1.058 hektare pada 2011 untuk dijadikan perkebunan inti. Berdasarkan kesempatan 40 persen dari lahan tersebut akan dikembalikan kepada masyarakat pada 11 Juni 2015.

"Namun sampai saat ini hak kami tidak kunjung diberikan, kami masyarakat merasa ditipu dengan janji pihak perusahaan, bahkan perusahaan hanya menyerahkan 112 hektare saja," ungkapnya.

Dalam aksi yang dimulai sekitar pukul 11.00 WIB saat berlangsungnya paripurna DPRD membahas tentang Ranperda APBD-P yang dihadiri Bupati Sutan Riska dan Ketua DPRD Masrul Maas, masyarakat yang tergabung menyorak-nyorakan agar kezaliman yang dilakukan PT AWB segera diselesaikan

Bahkan mereka menyuarakan agar anggota dewan dan pemerintah daerah setempat dapat memfasilitasi dan mendesak PT AWB mengembalikan tahan masyarakat tersebut melalui mediasi

Setelah berorasi sekitar 30 menit perwakilan demonstrasi, diantaranya Walinagari Tebing Tinggi, Ninik Mamak (Pemangku Adat), dan koordinator aksi diundang berdialog ke dalam ruangan DPRD.

Aksi damai tersebut dijaga ketat ratusan aparat kepolisian dari Polres Dharmasraya. Aksi demonstrasi juga memicu terjadinya kemacetan di jalan Lintas Sumatera sekitar 1 kilometer. (*)