Menpar Dorong "Homestay" Untuk Mengembangkan Desa Wisata

id Menteri pariwisata

Menpar Dorong "Homestay" Untuk Mengembangkan Desa Wisata

Menteri Pariwisata Arief Yahya. (Antara)



Banyuwangi, (Antara Sumbar) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya terus mendorong pertumbuhan "homestay" untuk mengembangkan desa wisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Menpar juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada pengelola "homestay" di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, yang diperuntukkan bagi 55 pemilik homestay yang diterima simbolis oleh Kepala Desa Kemiren, pada Sabtu (9/9).

"Ini janji saya untuk membantu pengembangan 'homestay' di Banyuwangi dan bantuan ini sebagai stimulus bagi para pemilik 'homestay' di Banyuwangi, agar terus meningkatkan pelayanan bagi wisatawan," kata Menpar dalam siaran pers yang diterima Antara di Kabupaten Banyuwangi, Minggu.

Bantuan tersebut berupa perlengkapan kebersihan dan furniture kamar seperti lemari pakaian, keranjang sampah, sprei, tong sampah besar dan enam kloset jongkok. Selain itu juga diserahkan bantuan lima set "handy talkie".

Terkait pengelolaan dan pengembangan homestay, Arif menekankan agar "homestay" dikelola dengan manajemen korporasi, apabila selama ini dikelola kecil-kecilan atau koperasi akan susah memenangkan persaingan.

"Perlu diubah dengan manajemen korporasi yang memanfaatkan teknologi informasi yang dijual secara daring nasional, bahkan internasional. Jadi tidak hanya menarik turis domestik, namun turis asing bisa menginap juga," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, Kemenpar juga meminta kepada pemkab dan pihak perbankan untuk memberikan akses pembiayaan "homestay", agar rumah penginapan milik measyarakat itu bisa berkembang.

"Paling penting, bangunan 'homestay' harus menggunakan arsitektur nusantara. Kalau di Banyuwangi bisa menggunakan rumah Using, agar wisatawan tahu ada ciri khasnya," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Menpar sempat berpesan kepada pemilik "homestay" agar terus menjaga kebersihan dan keamanan lingkungannya mengingat Desa Adat Kemiren telah menjadi destinasi pariwisata.

"Kenapa salah satunya saya bantu kloset, karena dalam pariwisata jargon 'Kalau ingin melihat kebersihan lingkungan, maka lihatlah toiletnya' itu berlaku. Untuk itu, jagalah kebersihan lingkungan terutama toilet," pesan Menpar.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang terus mendukung perkembangan wisata Banyuwangi dan di hadapan warga, Anas pun meminta agar terus menjaga kearifan lokal baik budaya maupun tradisi warga.

"Kita harus melestarikan keaslian tradisi dan kultur karena tradisi yang kita jalani sehari-ini justru menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan, seperti orang membajak sawah, menanam padi, bahkan menampah padi itu jadi hal yang menarik turis," katanya. (*)