Tangkal Berita Hoax, Peran Relawan TIK Dibutuhkan

id #Berita hoax #relawan TIK

Tangkal Berita Hoax, Peran Relawan TIK Dibutuhkan

Kepala Diskominfo Sumbar, Yeflin Luandri (Antara)

Padang (Antarasumbar) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sumatera Barat menggelar diskusi panel dengan tim relawan Teknologi Infomatika dan Komunikasi (TIK), guna menangkal penyebaran berita hoax atau kabar palsu.

Kegiatan tema "Optimalisasi Peran Relawan TIK dalam Menangkal Berita Hoax" diselenggarakan di Aula Kampus STMIK Indonesia Padang, Sabtu.

Sedikitnya 40-an peserta terdiri atas relawan TIK Sumbar, Padang dan Komisariat Teknologi Informasi Kampus STMIK Indonesia.

Kepala Diskominfo Sumbar Yeflin menyampaikan peran relawan TIK penting dalam menangkal penyebaran berita hoax, karena punya kemampuan di bidang informasi dan teknologi (IT).

Tim yang dibentuk oleh pusat itu, selain melakukan pemberdayaan kepada komunitas-komunitas pengguna media sosial, tak kalah pentingnya bagaiamana membangun sistem aplikasi.

Bahkan, kapan perlu aplikasi yang diciptakan bisa membantu masyarakat medeteksi informasi hoax.

Selain itu, ia berharap dengan telah berjalannya hampir tiga tahun tim relawan TIK di Sumbar, juga dapat membuat aplikasi yang mampu mempublikasi media tradisional yang setiap tahun dilombakan oleh Diskominfo provinsi.

Menurut dia, apabila semakin apik kemasan publikasi media tradisional melalui aplikasi di era digital saat ini, tentunya akan memberi dampak positif bagi daerah.

Dampaknya, akan menjadi daya tarik tersendiri untuk mengundang wisatawan ke Sumatera Barat, efek domino yang akan muncul ekonomi bergerak karena hotel selalu terisi, rumah makan dan restoran laris dan masyaakat daerah menikmatinya.

"Apabila hal itu dapat diwujudkan, maka Diskominfo dan relawan TIK juga berkontribusi untuk mendatangkan kunjungan wisatawan ke Sumbar," ujarnya.

Justru itu, guna mencapai kearah sana maka segala kekuatan harus dipadukan, yakni instansi pemerintah, masyarakat dan media serta paa tim relawan untuk mendorong kemajuan daerah.

Yeflin mengingatkan, maka jangan sampai ada pula anggota relawan yang menjadi pihak-pihak penyebar informasi palsu atau hoax dengan kemampun yang dimiliki menguasai IT.

"Gunakanlah keahlian penguasaan teknologi untuk hal yang produktif untuk kepentingan pribadi maupun masyarakat. Kabar palsu atau hoax dibiarkan banyak dampak negatif yang ditimbulkan," imbaunya.

Fanelis lainnya Ketua Harian Relawan TIK Sumbar Yonisman menyampaikan, bahwa berita hoax untuk untuk dihabiskan sangat tidak mengkin, tapi meminimalis dapat dilakukang melalui gerakan bersama-sama.

Caranya, tambah dia, tentu perlu diperbanyak konten-konten penyeimbang dari berita palsu tersebut, sehingga masyarakat disuguhkan atau mendapatkan informasi yang benar sesuai faktanya.

Justru itu, pihaknya juga mengajak para tim relawan untuk menciptakan aplikasi-aplikasi yang dapat membantu dan memberi nilai berarti bagi masyarakat.

"Mari sinergitas terus dibangun dengan berbagai pihak dalam upaya menangkal penyebaran berita hoax," ujarnya.*