Solok Selatan Gandeng KEIN Kembangkan Perkampungan Adat Seribu Rumah Gadang

id Seribu Rumah Gadang

Solok Selatan Gandeng KEIN Kembangkan Perkampungan Adat Seribu Rumah Gadang

Kawasan Seribu Rumah Gadang Solok Selatan. (ANTARA SUMBAR/Ist)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menggandeng Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) untuk menata dan memasarkan serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di daerah itu, khususnya kawasan perkampungan adat Seribu Rumah Gadang.

Pelaksana tugas Kepala Bagian Humas Solok Selatan Firdaus Firman, di Padang Aro, Kamis, mengatakan pemerintah daerah memanfaatkan semua peluang untuk memajukan pariwisata termasuk menggandeng KEIN.

"Kami memang sedang fokus memajukan pariwisata jadi setiap peluang yang bisa menjadikan berkembang akan dimaksimalkan termasuk menggandeng KEIN," ujarnya.

Firdaus berharap dengan pelbagai upaya yang dilakukan, bisa memajukan pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan baik nasional maupun mancanegara ke kabupaten yang berbatasan dengan Kerinci Jambi itu.

Pegiat pariwisata Sumbar Yulnofrins Napilus mengatakan, kerja sama dengan KEIN merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah setempat menggarap dan memajukan pariwisata di daerah Sarantau Sasurambi itu.

"Bupati Solok Selatan langsung meminta sendiri bantuan dari pihak KEIN ini dalam pertemuannya dengan ketua kelompok kerja untuk industri pariwisata, Doni Oskaria akhir Agustus lalu," katanya.

Dari pertemuan dengan KEIN tersebut, Solok Selatan akan fokus mengembangkan satu destinasi wisata saja terlebih dahulu.

"Berdasarkan saran tersebut yang paling tepat dikembangkan adalah kawasan Seribu Rumah Gadang yang memang sudah banyak di kenal wisatawan," ujarnya.

Pengembangan itu, bisa dimulai dari meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) warga sekitar kawasan, nilai budaya hingga souvenir atau produk orisinil yang kompetitif dari masyarakat lokal.

"Kita berharap melalui pelbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah pariwisata semakin berkembang dan menjadi tempat tujuan favorit bagi wisatawan asing," katanya.

Arsitek Yori Antar sudah terbukti di kampung adat Wae Rebo yang terletak di Manggarai Tua, Flores yang dikenal banyak orang sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia.

Melalui laporan arsitek asal Jakarta itulah, banyak wisatawan asing yang akhirnya mengetahui tempat dan kerap berkunjung ke Wae Rebo. Bahkan, tiap bulannya kampung tersebut dikunjungi sampai 6000 orang termasuk wisatawan asing. (*)