Kementerian KUKM Bantu Pemkab Solok Kembangkan Kerajinan

id Gusmal

Kementerian KUKM Bantu Pemkab Solok Kembangkan Kerajinan

Bupati Solok, Gusmal memberikan sambutan pada acara Sinergi Kementrian UMKM dengan Dekranas. (ANTARA SUMBAR/Tri Asmaini)

Arosuka, (Antara Sumbar) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) membantu Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mengembangkan usaha kerajinan dengan memberikan fasilitas perajin melalui pelatihan.

Deputi Bidang Manajemen dan Usaha Kementerian KUMK, Abdul Kadir Damanik di Arosuka, Rabu, mengatakan untuk meningkatkan kinerja UKM dengan cara mencermati perajin.

"Dari perajin, kita tahu apa yang mereka perlukan dan apa kekurangan yang mereka rasakan," ujarnya.

Ia menambahkan pemerintah berperan memfasilitasi perajin UKM melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan wawasan pengrajin.

Selain itu penyelenggaraan sinergi antara Kementerian KUKM dan Dekranas juga membantu perajin di daerah untuk mengembangkan jaringan pemasaran karena akan dipromosikan secara nasional.

Sementara itu, Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas, Bintang Puspayoga menyebutkan pemerintah memiliki peran penting dalam memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya UKM agar mendorong usaha kriya (kerajinan) yang berdaya saing.

"Hal ini tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas produk hasil UMKM dalam negeri serta meluaskan pemasaran sehingga mampu bersaing di pasar global," ujarnya.

Ia mengakui bahwa Sumatera Barat memiliki banyak potensi kerajinan daerah yang berdaya saing tinggi. Seperti Songket Pandai Sikek dan Batik Minang di Panyakalan Kabupaten Solok ini.

Ia melanjutkan untuk memasukkan kekayaan intelektual seperti kerajinan batik dan lainnya tidak dipungut bayaran jika melalui kementrian.

Bupati Solok, Gusmal mengatakan bahwa Kabupaten Solok memiliki ribuan UKM yang berpotensi menggeliatkan ekonomi masyarakat.

Untuk kerajinan, contohnya Tenun Solok Nan Indah yang pengelolaannya akan dikembangkan menjadi Kampung Tenun di Nagari Sungai Jambur.

"Ada juga Batik Minang Panyakalan yang kualitasnya sudah bisa bersaing di pasar internasional," lanjutnya.

Ia mengakui para perajin memang masih kekurangan perlengkapan dan dana untuk memperluas pasaran dan meningkatkan kualitas produk.

"Dengan adanya sinergitas dari kementerian, Dekranas, dan Dekranasda diharapkan hadir karya seni dari pengrajin yang semakin bermutu," jelasnya. (*)