Jadi Destinasi Wisata Religi, Kawasan Makam Syech Burhanuddin Direnovasi

id Makam Syech Burhanuddin

Jadi Destinasi Wisata Religi, Kawasan Makam Syech Burhanuddin Direnovasi

Sejumlah pekerja mengerjakan renovasi makam Syech Burhanuddin di Ulakan Tapakis, Padangpariaman, Rabu (6/8). Pemerintah Kabupaten Padangpariaman merenovasi kawasan makam yang merupakan tokoh penyebar ajaran Islam di daerah itu dengan anggaran Rp4 miliar dan akan selesai akhir tahun ini. (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M. S)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat merenovasi kawasan makam tokoh penyebar ajaran Islam di Minangkabau Syech Burhanuddin dengan anggaran Rp4 miliar, dan akan selesai akhir tahun ini.

"Renovasi makam dan Masjid Agung Syech Burhanuddin masing-masing kita anggarkan Rp2 miliar," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padangpariaman, Budi Mulya di Parit Malintang, Rabu.

Ia mengatakan renovasi tersebut dilakukan secara bertahap, karena pemerintah daerah keterbatasan anggaran, apalagi kawasan yang direhab sangat luas sekitar tiga hektare.

"Kami telah membuat perencanaan pengembangan kawasan untuk menunjang pelaksanaan ibadah, namun karena keterbatasan anggaran maka kita perbaiki secara bertahap dulu," katanya.

Renovasi yang dilakukan karena kawasan makam telah menjadi destinasi wisata religi di Sumbar, sehingga pihaknya melakukan pemugaran guna mempercantik tempat yang juga menjadi pusat penyebaran ajaran Tarikat Satariyah itu.

Apalagi lanjutnya kawasan tersebut telah dikenal oleh wisatawan baik dalam maupun luar negeri sebagai destinasi wisata religi, dan bahkan telah menjadi ikonnya daerah itu.

"Hal itu dibuktikan ketika prosesi "Basafa" yang tidak saja diramaikan oleh jamaah Satariyah saja, namun juga wisatawan yang ingin melihat serta mengikuti kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun itu," katanya.

Menurutnya dengan banyaknya antusias wisatawan, maka kawasan tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan guna meningkatkan daya tarik tempat yang mana makamnya juga menjadi cagar budaya itu.

Ia berharap dengan renovasi tersebut minat wisatawan ke kawasan itu meningkat, sehingga mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

"Usaha masyarakat yang biasanya mikro diharapkan menjadi makro dan investor pun berdatangan," ujarnya.

Sementara itu Anggota Komisi II DPRD setempat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Jon Hendri mendukung renovasi kawasan makam Syech Burhanuddin karena tempat itu tidak saja telah menjadi ikon tingkat kabupaten, namun juga provinsi di bidang religi.

"Namun dengan anggaran sebesar itu pemerintah hendaknya menggunakan dana alokasi khusus (DAK) atau dari pemerintah provinsi," ujar dia.

Menurutnya jika renovasi tersebut dari DAK atau dari provinsi maka dana kabupaten dapat digunakan untuk pembangunan fasilitas lainnya di antaranya jalan, jembatan, dan gedung pemerintahan yang saat ini pembangunannya masih terbengkalai. (*)