Chicago, (Antara Sumbar) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menguat lebih dari satu persen pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena ketegangan geopolitik antara Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) dan AS mendorong logam kuning ke penutupan tertinggi hampir setahun.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 14,1 dolar AS, atau 1,06 persen, menjadi menetap di 1.344,5 dolar AS per ounce.
Keuntungan kuat untuk apa yang dianggap sebagai investasi aman terjadi setelah pada Minggu (3/9), Korea Utara mengumumkan keberhasilan uji cobanya terhadap apa yang diklaimnya sebagai hulu ledak bom hidrogen yang dapat dimuat dalam rudal balistik antar benua (ICBM), seperti yang diumumkan oleh Central Television Korea Utara.
Ini menyusul uji coba Pyongyang minggu lalu pada peluncuran sebuah rudal balistik jarak menengah (IRBM), yang disebut Hwasong-12, di sebelah utara pulau Hokkaido, Jepang utara.
Meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea telah memicu para investor menjauhi aset-aset berisiko dan beralih ke aset-aset "safe haven" seperti emas.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 12,5 sen atau 0,7 persen, menjadi ditutup pada 17,941 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober tetap tidak berubah di 1.009,00 dolar AS per ounce. (*)
Berita Terkait
Harga emas Antam naik jadi Rp1,222 juta per gram
Kamis, 28 Maret 2024 9:35 Wib
Harga emas Antam kembali naik jadi Rp1,217 juta per gram
Rabu, 27 Maret 2024 9:06 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,213 juta per gram
Selasa, 26 Maret 2024 9:08 Wib
Harga emas Antam stabil di Rp1,203 juta per gram
Senin, 25 Maret 2024 9:03 Wib
Harga emas melemah karena dolar AS menguat
Sabtu, 23 Maret 2024 8:53 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,211 juta per gram
Jumat, 22 Maret 2024 10:00 Wib
Harga emas menguat karena investor cerna keputusan suku bunga The Fed
Jumat, 22 Maret 2024 9:06 Wib
Harga emas menguat jelang keputusan kebijakan moneter The Fed
Kamis, 21 Maret 2024 9:00 Wib