"Kami mendapatkan laporan adanya kerusakan satu unit rumah warga akibat gempa itu dari Kepala Puskesman Ketaping Ibu Rahmawati. Setelah adanya informasi dilakukan verifikasi ke lokasi tersebut oleh BPBD Kabupaten Padang Pariaman," ketika dikonfirmasi ke operator Radio BPBD Sumbar Yusrizal, Jumat dinihari.
Data dampak kejadian gempa 6,2 SR di sepanjang pesisir pantai barat Sumbar, Kota Pariaman kondisi aman dan tidak ada dampak yang berarti, Kabupaten Padang Pariaman Kondisi warga panik dan aliran listrik padam.
Sementara itu, Kabupaten Kepulauan Mentawai sedang dilakakukan pendataan dan belum diperoleh laporan hingga informasi ini disampaikan. Kota Padang, kata Yusrizal pada kawasan bukit lampu listrik padam dikarenakan penyangga kabel listrik patah mengakibatkan kabel listrik berserakan di jalan.
Berdasarkan informasi awal dari BMKG Padang Panjang gempa berlokasi di 1.30 lintang selatan, 99,99 bujur timur, atau 80 kilometer timur laut Mentawai, 86 kilometer barat daya Pasaman Barat, 87 kilometer barat daya Pariaman, 113 kilometer barat daya Padang dengan kedalaman 10 kilometer tidak berpotensi tsunami.
Warga Lubuk Buaya Fitra (36) ketika dikonfirmasi menyebutkan warga ada sebagian yang sempat mengungsi karena ke kehwatiran dan juga tidak mendapatkan informasi.
Kendati demikian, warga yang mengungsi tidak berlangsung lama dan sekitar 45 menit setelah gempa kembali lagi ke rumah masing-masing.
"Tapi ada juga warga yang antrean di SPBU mengisi bahan bakar kendaraan baik sepeda motor maupun minibus pribadi," ujarnya.
Secara terpisah Warga Simabur Tanah Datar Mashur Tanjung (44) dihubungi dari Padang, menyampaikan warga sempat keluar rumah tetapi hanya berlangsung sebentar.
Sedangkan guncangannya cukup kuat dirasakan, akibatnya warga berhamburan keluar rumah. "Warga juga sudah sering merasakan guncangan gempa kuat, rasa khawatir tetap tinggi. Laporan kerusakan tidak ada informasi," ujarnya.*