Peserta Karnival SISCa Wajib Beli Songket Silungkang

id songket

Peserta Karnival SISCa Wajib Beli Songket Silungkang

Pengrajin menunjukan kain songket karyanya, saat pameran Sawahlunto International Songket Carnival (SISCa) 2017, di Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (25/8). Pameran tersebut menampilkan songket karya pengrajin lokal dan karya dari Riau, Palembang, Kalimantan, serta sejumlah daerah lainnya di nusantara. (ANTARA SUMBAR/Iggoy el Fitra/17)

Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menerapkan persyaratan bagi para peserta karnival membeli kain songket Silungkang dalam mendongkrak penjualannya selama Sawahlunto Internasional Songket Carnival (SISCa) 2017.

Kepala Dinas UKM Koperasi dan Perdagangan Sawahlunto, Deswandah di Sawalunto, Sabtu, menyebutkan saat pendaftaran peserta karnival harus menyerahkan bukti pembelian songket Silungkang minimal enam helai. Persyaratan ini, bukan saja berlaku dari peserta asal luar daerah, melainkan juga dari Sawahlunto.

"Untuk pendaftaran gratis," ujarnya.

Dalam karnival yang direncanakan dilaksanakan pada Minggu (27/8) tersebut, peserta harus menggunakan songket Silungkang sebagai bahan dasar fashion yang akan dipamerkan.

Ia menyebutkan hingga kini telah terdaftar 13 grup yang akan mengikuti karnival dari luar daerah, kemudian dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), desa/kelurahan dan organisasi kepemudaan yang ada di Sawahlunto.

Lalu perorangan serta sekolah tingkat atas maupun pertama serta peserta dari Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak (TK).

"Diperkirakan peserta yang ikut karnival ini mencapai 1.500 orang," ujarnya.

Syarat pembelian songket ini, sebutnya dalam upaya meningkatkan pendapatan perajin songket yang ada di Sawahlunto .

"Tujuan utama SISCa selain memperomosikan, juga meningkatkan penjualan bagi para perajin," ujarnya.

"Dalam sehari, perajin di Sawahlunto telah mampu menghasil 192 helai songket, dan perlu upaya bagaimana memasarkan. Salah satu langkahnya adalah dengan menggelar SISCa dan pada perasaan hari jadi kota, bagi OPD dan kelompok yang ikut harus menggunakan songket baru," jelasnya.

Ia mengungkapkan selama pelaksanaan SISCa 2016, perputaran uang selama event tersebut mencapai Rp8,5 miliar. "Kami harapkan tahun ini sama atau melebi dari tahun lalu," ujarnya.

Pada pelaksanaan karnival tersebut, para peserta akan merebutkan hadiah dengan total Rp140 juta. Pada karnival yang akan dilaksanakan pada Minggu sekitar pukul 13.00 WIB itu para peserta akan memamerkan karyanya dengan dengan berjalan sepanjang lebih kurang satu kilometer.

Dalam karnival tersebut, didahului oleh pasukan pengibar bendera (Paskibra) Sawahlunto, kemudian disusul barisan Nagari Silungkang, asal songket Silungkang. Mereka akan menvisualisasikan sejarah songket di daerah itu.

Pada karnival ini, juga bakal diikuti oleh sejumlah daerah yang turun mengikuti pameran songket nusantara pada 25 hingga 27 Agustus di Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto, semisal Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara, Sambas, Aceh, Banjarmasin, yang merupakan undangan. (*)