YSO Adabiah Komitmen Tingkatkan Pendidikan Karakter

id Adabiah

YSO Adabiah Komitmen Tingkatkan Pendidikan Karakter

Ketua Yayasan Syarikat Oesaha (YSO) Adabiah Padang, Sumatera Barat, Ali Asmar. (ANTARA SUMBAR/Novia Harlina)

Padang, (Antara Sumbar) - Yayasan Syarikat Oesaha (YSO) Adabiah Padang, Sumatera Barat, berkomitmen meningkatkan pendidikan karakter anak didiknya untuk membentengi penerus bangsa dari pengaruh budaya negatif di tengah perkembangan era digital.

"Era digital dapat menggerus nilai moral tunas-tunas bangsa jika dimaknai dengan cara yang tidak benar, sehingga penguatan karakter merupakan salah satu solusi untuk menjaga anak-anak dari hal itu," kata Ketua Pengurus YSO Adabiah Padang, Ali Asmar di Padang, Selasa.

Hal tersebut dikatakan di sela-sela peringatan ulang tahun yayasan pendidikan tersebut yang ke-102 tahun di Padang.

Ia menjelaskan tujuan pendidikan karakter yakni membentuk penyempurnaan diri secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik.

Untuk mewujudkan pembentukan karakter siswa di sekolah, guru dapat memperkuat aspek pendidikan agama, individu, sosial, dan nasionalisme.

Penguatan pendidikan agama, ujarnya merupakan unsur penting untuk mewujudkan pendidikan karakter.

Karena melalui penguatan pendidikan agama dinilai mampu membentengi siswa dari budaya luar yang akan memberi dampak negatif.

Selain itu, lanjutnya kegiatan ekstrakurikuler juga akan menunjang pendidikan karakter, seperti olahraga yang meningkatkan kesehatan jasmani.

"Sebenarnya apa-apa yang diajarkan guru di sekolah, pada akhirnya akan bermuara pada pendidikan karakter, namun dalam pengaplikasiannya masih ada siswa yang belum memahami hal itu," katanya.

Sementara Wakil Pembina YSO Adabiah, Bachtiar Hamzah menyebutkan sejak dahulu Sumbar memiliki orang-orang hebat. Apalagi ketika masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, pahlawan dari provinsi ini cukup banyak.

Oleh sebab itu, anak-anak muda zaman sekarang harus memetik pelajaran dan pemikiran dari para pahlawan tersebut dalam mempersiapkan diri sebagai penerus kehidupan bangsa.

"Regenerasi pasti ada, sehingga untuk generasi mendatang harus dipersiapkan sejak dini terutama pada perekmbangan teknologi yang semakin pesat ini," katanya.

Ia menambahkan perkembangan teknologi seperti dua mata pisau, yang dapat menjadi pembela dan juga bisa menjadi lawan jika tidak digunakan dengan tepat.

"Tugas kita sebagai pendidik memastikan nilai moral anak-anak tidak tergerus oleh perkembangan zaman," katanya. (*)