Pemkot Padang Imbau Masyarakat Tingkatkan Kepedulian Rambu-rambu Lalu Lintas

id Rambu lalu lintas

Pemkot Padang Imbau Masyarakat Tingkatkan Kepedulian Rambu-rambu Lalu Lintas

Salah satu rambu-rambu lalu lintas di Padang. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat, mengimbau masyarakat meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap rambu-rambu lalu lintas melalui peningkatan kedisiplinan berkendara.

"Rambu telah disusun dan peraturan telah tertera, tinggal kepedulian masyarakat agar fungsinya jalan," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Padang, Dedi Hanidal menanggapi semakin meningkatnya kecelakaan akibat rendahnya kepatuhan pada lalu lintas di Padang, Rabu.

Dia mencontohkan rambu larangan parkir, stop atau belok masih banyak yang tidak mengindahkan seperti di Jalan Khatib Sulaiman dan Sudirman.

Akibatnya ditilang oleh polisi dan lebih berbahaya terjadi kecelakaan.

Seperti larangan stop atau berhenti masih saja semisal angkot menurunkan penumpang seperti di Pasar Raya.

Memang, lanjutnya tidak ada penilangan saat itu, namun secara kesadaran pribadi telah melanggar peraturan.

"Ini yang perlu dimunculkan oleh masyarakat, sebab dishub dan polisi hanya bisa mengatur, mengawasi dan menyusun peraturan," tambahnya.

Kemudian, sebutnya saat menggunakan rambu lampu merah kuning hijau, masih banyak pengendara tetap jalan meski lampu merah, seperti yang sering terjadi di perempatan jalan By Pass.

Seharusnya, kata Dedi pengendara memahami dan peduli terhadap keselamatan orang lain dan dirinya, kemudian peduli pada nilai kedisplinan dan juga respek terhadap kinerja pengatur lalu lintas.

Sama halnya seperti "zebra cross", meski telah tersedia tetap saja menyeberang tidak pada tempatnya, atau diisi oleh kendaraan.

Begitu juga dengan ruang khusus sepeda motor di lampu merah masih ada kendaraan roda empat menempatinya.

"Bila sudah begini tidak akan cukup hanya dengan sosialisasi pemerintah, bila perilaku tidak bisa diubah," sebut dia.

Inilah, menurutnya persoalan secara menyeluruh di Indonesia bidang perhubungan.

Berbeda di luar negeri, ujar dia yang memang telah memiliki kebiasaan disiplin yang diterapkan sejak dini. (*)