Industri Makanan Dominasi IKM di Solok Selatan

id Usaha keripik daun singkong

Industri Makanan Dominasi IKM di Solok Selatan

Usaha keripik daun singkong. (cc)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Usaha makanan mendominasi Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mencapai 50 persen dari total 557 IKM saat ini.

Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop dan UKM) Solok Selatan, Widia, di Padang Aro, Rabu, mengatakan industri makanan itu seperti olahan daun singkong, kipang pulut, keripik dan jenis makanan ringan lainnya.

"Pengembangan industri makanan kendalanya pada pelaku usaha adalah jumlah yang diproduksi setiap hari tergantung pesanan dan belum berkesinambungan," ujarnya.

Akan tetapi katanya, sudah ada juga yang berkesinambungan seperti keripik olahan daun singkong, kipang pulut dengan melakukan kerja sama dengan pusat oleh-oleh di Padang.

"Industri makanan untuk maju dan berkembang maka produksi harus berkesinambungan dan salah satu caranya kerja sama dengan toko besar," katanya.

Untuk bisa menjalin kerja sama tersebut kata dia, maka pelaku usaha harus memperhatikan kebersihan dan kemasan yang sering terabaikan.

"Kemasan dan kebersihan harus menjadi perhatian khusus dalam usaha makanan kalau ingin maju," ujarnya.

Terkait industri batu akik yang sempat tumbuh signifikan sekarang hanya tersisa empat usaha karena berbagai kendala.

Khusus batu akik kata dia, dari 30 pelaku usaha sekarang tersisa empat industri karena susahnya pemasaran dan bahan baku.

"Masyarakat yang mencari bahan baku batu akik sudah sangat sedikit di samping pemasaran yang sulit membuat industri ini bangkrut," katanya.

Secara keseluruhan tiga tahun terakhir IKM Solok Selatan tetap tumbuh dimana pada 2015 tercatat 478 usaha naik menjadi 543 pada 2016 dan tahun ini sudah 557 IKM.

Pertumbuhan IKM Solok Selatan cenderung melambat dimana tahun ini hanya ada 14 usaha baru yaitu menjadi 557 IKM.

"Walaupun lambat tetapi setiap tahun tetap mengalami pertumbuhan dan yang paling banyak usaha makanan," ujarnya.

Dia menambahkan, pemerintah daerah setiap tahun selalu memberikan pembinaan untuk pengembangan, perbaikan kemasan dan adminidtrasi.

Pada Oktober 2017 juga akan dilakukan sosialisasi terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2015 tentang usaha industri. (*)