Pariaman Siapkan Rp1 Miliar revitalisasi Sungai Batang Piaman

id sungai batang piaman

Pariaman Siapkan Rp1 Miliar revitalisasi Sungai Batang Piaman

Sheet Pile penahan badan Sungai Batang Piaman di Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman, ambruk (15/8). Pemerintah daerah telah mengusulkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk revitalisasi sungai tersebut (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat menganggarkan Rp1 miliar untuk revitalisasi Sungai Batang Piaman di daerah itu.

"Anggaran tersebut sudah diajukan ke DPRD dan sedang dalam proses pembahasan," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat, Harmon, di Pariaman, Selasa.

Pihaknya memperkirakan pada 2018 pengerjaannya revitalisasi Sungai Batang Piaman sudah bisa dikerjakan.

Ia mengatakan revitalisasi tersebut harus segera dilakukan mengingat kondisi Sungai Batang Piaman yang cukup memprihatinkan.

"Jika tidak segera diperbaiki, maka berdampak buruk pada lingkungan sekitar terutama sumber air," katanya.

Apalagi ujar dia, Sungai Batang Piaman tersebut dijadikan masyarakat setempat sebagai sumber air utama untuk areal persawahan.

"Ekonomi masyarakat setempat cukup bergantung kepada aliran Sungai Batang Piaman sehingga perlu percepatan pembangunan setelah anggarannya disahkan," ujarnya.

Untuk revitalisasi tersebut katanya, perlu pemasangan Sheet Pile yang dilengkapi Tierod agar lebih kokoh sebagai penahan tebing atau badan sungai dari arus sungai.

"Sheet Pile yang lama ambruk pada Mei 2017 akibat terus tergerus air sungai dan hujan," katanya.

Sheet Pile yang roboh tersebut ujar dia, dibangun pada 2010 yang bersumberkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Sementara itu Eki (44) salah seorang warga setempat berharap pemerintah segera memperbaiki badan Sungai Batang Piaman yang rusak parah tersebut.

Menurutnya apabila tidak segera diperbaiki maka berdampak buruk pada lingkungan dan mengganggu ekonomi masyarakat khususnya petani.

"Jika tidak segera diperbaiki tentu sangat berisko terutama rumah warga yang ada di sekitar aliran sungai tersebut terancam ambruk," ujar dia. (*)