Banjir Renggut 18 Nyawa di Banglades

id Banjir

Banjir Renggut 18 Nyawa di Banglades

Ilustrasi - (ANTARA)

Dhaka, Bangladesh, (Antara Sumbar) - Banjir bandang yang dipicu oleh hujan lebat musiman dan arus air yang mengalir dari bukit di seluruh perbatasan dengan India pada Ahad (13/8) merenggut sedikitnya 18 nyawa manusia di tiga kabupaten di bagian barat-laut Bangladesh.

Kondisi banjir di Kabupaten Dinajpur, sekitar 338 kilometer di bagian barat-laut Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, memburuk secara drastis pada Ahad, setelah satu tanggul untuk untuk perlindungan kota kecil dikabupaten itu jebol, kata Monsur Ali Sarkar, petugas di Kantor Polisi Kaharol di kabupaten tersebut, kepada Xinhua pada Ahad malam.

Ia mengatakan, "Lima orang meninggal setelah banjir bandang menerjang beberapa tempat di Kahrol."

Abdul Majid, petugas lain di Kantor Polisi Birol di kabupaten itu, mengatakan empat orang meninggal dan satu orang hilang setelah banjir bandang mengamuk di Birol.

Kondisi banjir, secara keseluruhan, di dua kabupaten lagi di Bangladesh juga mengkhawatirkan, kata Xinhua.

Kedua kabupaten tersebut adalah Lalmonirhat di bagian barat-laut dan Kurigram di bagian utara, tempat air sungai mengalir di atas tingkat berbahaya.

Delapan kematian lagi telah dilaporkan di keduakabupaten itu berkaitan dengan banjir bandang.

Namun kematian di Lalmonirhat dan Kurigram yang dilaporkan oleh media lokal belum dikonfirmasi.

Selain di kabupaten tersebut, banjir bandang mengikis banyak wilayah desa dan lanah pertanian, dan menghanyutkan bangunan di tempat lain di Bangladesh.

Pemerintah telah mengungsikan warga ratusan desa ke dataran tinggi di sejumlah kabupaten Bangladesh yang rentan terhadap hujan lebat antara Juni dan September.

Laporan televisi memperlihatkan beberapa desa di bagian timur-laut dan utara negeri tersebut telah terendam air setinggi pinggang orang dewasa. Warga terlihat sedang meninggalkan rumah mereka dengan menerobos banjir di jalan-jalan dan naik perahu untuk mencari tempat berlindung atau ke daerah kering untuk tempat tinggal sementara.

Seorang menteri Bangladesh pada Juli mengatakan ada kemungkinan "banjir besar" di negeri itu di tengah hujan lebat sedang yang telah mengakibatkan makin naiknya permukaan air sungai dan saluran air.

Ia mengatakan negeri tersebut telah mengalami curan hujan yang terus naik selama beberapa pekan belakangan.

Nasib buruk jutaan orang di Bangladesh meningkat saat Bangladesh, yang berada di dataran rendah, mengalami banjir kecil dan besar hampir setiap tahun, saat air hujan merendam anak benua itu dari Juni sampai September, ditambah dengan salju yang mencair dari Pegunungan Himalaya di sungai besar yang mengaliri negeri tersebut menuju Teluk Benggala.

Banyak ahli mengatakan Bangladesh, yang berbatasan dengan Teluk Benggala, telah menjadi makin rentan terhadap masalah yang berkaitan dengan perubahan iklim seperti topan, banjir, saat kapasitasnya untuk melindungi rakyatnya dan tanahnya lemah.

Pada 2007, dua banjir di Bangladesh menewaskan lebih dari 1.000 orang. (*)