Gubernur Sumbar Desak Pembebasan Mahasiswa di Mesir

id Irwan Prayitno

Gubernur Sumbar Desak Pembebasan Mahasiswa di Mesir

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk membantu pembebasan dua mahasiswa Al Azhar Kairo asal provinsi itu yang ditahan otoritas keamanan setempat sejak 1 Agustus 2017 karena masuk ke wilayah terlarang.

"Kita mendesak Kemenlu agar memfasilitasi duta besar Indonesia di Mesir untuk segera menyelesaikan masalah ini," katanya di Padang, Kamis.

Menurutnya, upaya yang bisa dilakukan Pemprov Sumbar saat ini hanya sebatas itu, karena untuk urusan luar negeri ada mekanisme yang harus dipatuhi.

Hanya saja ke depan, ia berpesan pada mahasiswa asal Sumbar yang menimba ilmu di Kairo agar menjauhi kawasan konflik, apalagi terlibat dengan perselisihan konflik politik di Mesir.

"Tujuan ke sana untuk mencari ilmu. Laksanakan itu, jangan terbawa arus ikut politik pula," ujarnya.

Sebelumnya dua orang mahasiswa Al Azhar Kairo asal Sumbar masing-masing Nurul Islami dan Muhammad Hadi diinformasikan ditahan aparat kepolisian Samanud, Provinsi Ad Daqohliyyah, Mesir, sejak 1 Agustus 2017.

Duta Besar Indonesia untuk Kairo Helmy Fauzy membenarkan terjadi penahanan atas dua mahasiswa Indonesia itu. Namun hingga kini pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo masih belum mengetahui apa alasan pasti terkait penahanan itu.

Setelah mendapat informasi penahanan, KBRI Kairo telah mengirim nota diplomatik pada Kementerian Luar Negeri Mesir, dengan tembusan pada Kementerian Dalam Negeri setempat, dan Dinas Keamanan Nasional Mesir, mempertanyakan perihal penahanan dan keberadaan dua mahasiswa tersebut. (*)