Padang, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat ekonomi provinsi itu pada triwulan II 2017 tumbuh 5,32 persen, mengalami kenaikan 0,41 dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya 4,91, karena disokong oleh lapangan usaha dan jasa lainnya.
"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh seluruh lapangan usaha informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 9,67 persen, diikuti jasa lainnya 9,08 persen dan penyediaan akomodasi makan minum 8,54 persen," kata Kepala BPS Sumbar, Sukardi di Padang, Senin.
Ia menjelaskan struktur pertumbuhan ekonomi Sumbar triwulan II 2017 disebabkan oleh tiga kategori yakni pertanian, kehutanan dan perikanan 23,80 persen, perdagangan besar, eceran dan reparasi sepeda motor 14,86 persen dan transportasi serta pergudangan 13,09 persen.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan II adalah lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 1,10 persen, diikuti transportasi 0,98 persen serta perdagangan 0,94 persen.
Menurutnya pertumbuhan ekonomi tersebut juga karena angkutan udara tumbuh signifikan dan meningkatnya konsumsi rumah tangga, kegiatan lembaga keagamaan serta konsumsi pemerintah karena adanya momentum puasa dan lebaran.
Kemudian jika dibandingkan dengan triwulan I 2017, peningkatan laju ekonomi Sumbar disebabkan oleh beberapa lapangan usaha yang dominan di provinsi ini seperti transportasi dan pergudangan tumbuh 6,96 persen, informasi komunikasi tumbuh 5,13 persen serta akomodasi makan dan minum meningkat 3,62 persen.
"Ini juga karena momentum lebaran," tambahnya.
Selain itu dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi triwulan II 2017 terjadi hampir pada semua komponen kecuali net ekspor daerah.
Pertumbuhan tertinggi dicapai ekspor luar negeri sebesar 27,04 persen diikuti impor luar negeri 232,13 persen, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,59 persen.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumbar menyiapkan tiga strategi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi pada 2017 dengan target angka sekitar 5,3 persen hingga 5,7 persen.
"Ada tiga cara yang dilakukan agar pertumbuhan ekonomi 2017 bisa lebih tinggi yaitu percepatan penyerapan APBD, mempermudah investasi dan menggenjot sektor pariwisata," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.
Ia menyarankan untuk mempercepat penyerapan APBD pemerintah daerah harus segera mempersiapkan segala prosedur dan persyaratan agar pada Januari 2017 proyek pembangunan sudah bisa dilaksanakan.
Jika sejak awal tahun tender sudah bisa dilaksanakan maka penyerapan anggaran akan lebih cepat sehingga akan menggerakkan perekonomian, ujarnya.(*)
Berita Terkait
BI: TPID harus bekerja keras kendalikan inflasi Sumbar
Kamis, 4 April 2024 11:15 Wib
BPS pastikan Sumbar tidak miliki hubungan dagang dengan Israel
Selasa, 2 April 2024 3:48 Wib
BPS jelaskan penyebab inflasi Pasaman Barat capai 5,90 persen
Senin, 1 April 2024 16:02 Wib
Kemenkumham Sumbar-BPS Sumbar Gelar Evaluasi Pelaksanaan SPAK-SPKP
Jumat, 15 Maret 2024 20:39 Wib
Kanwil Kemenkumham-BPS Sumbar Evaluasi Pelaksanaan SPAK-SPKP
Jumat, 15 Maret 2024 11:57 Wib
Bank Indonesia: Inflasi Sumbar masih terkendali melalui kinerja TPID
Sabtu, 2 Maret 2024 14:40 Wib
Wisatawan asal Malaysia dominasi kunjungan ke Sumatera Barat
Sabtu, 2 Maret 2024 5:26 Wib
Sumbar impor bahan bakar mineral senilai Rp479 miliar
Sabtu, 2 Maret 2024 5:26 Wib