Mulai Tertimbun Lumpur, Evakuasi Bangkai Kapal Patroli Polisi Gunakan Tong

id polisi

Mulai Tertimbun Lumpur, Evakuasi Bangkai Kapal Patroli Polisi Gunakan Tong

Ilustrasi - Polisi. (Antara)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Kepolisian Resor (Polres) Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat mengevakuasi bangkai kapal patroli C4 milik polisi setempat yang tenggelam pada Kamis (29/6) di sekitar perairan Pulau Ujuang.

"Dalam melakukan evakuasi pihak kepolisian dibantu langsung Badan Penanggulangan Bencana Daerah, komunitas pecinta alam bawah laut atau Tabuik Diving Club dan nelayan setempat," kata Kapolres Pariaman AKBP Bagus Suropratomo Oktobrianto, di Pariaman, Senin.

Ia menjelaskan proses evakuasi akan menggunakan metode penarikan dengan tong. Metode tersebut dianggap tepat dan mudah untuk menggangkat bangkai kapal yang sudah tertimbun lumpur.

Pihaknya memperkirakan proses evakuasi akan memakan waktu hingga dua hari. Hal tersebut dikarenakan kondisi bawah laut yang cukup berlumpur sehingga menghambat proses pengangkatan badan kapal.

"Diperkirakan kedalaman bangkai kapal itu mencapai 18 hingga 20 meter di dasar laut," ujarnya.

Ia menyebutkan posisi kapal tersebut berada sekitar 500 meter dari Pulau Ujuang atau sekitar 10 meter dari lokasi pertama hilangnya.

Penemuan kapal nahas tersebut awalnya diketahui oleh nelayan setempat pada Minggu (6/8) karena alat tangkapan ikannya sering tersangkut di sekitar perairan itu.

AKBP Bagus Suropratomo Oktobrianto membenarkan kapal patroli C4 tersebut tenggelam akibat dihempas ombak tinggi.

"Kapal tersebut tenggelam pada Kamis siang sekitar pukul 14.00 WIB yang dinakhodai Aipda Martias saat menolong kapal nelayan dari Sibolga," ujarnya.

Ia menyebutkan tenggelamnya kapal nahas tersebut berawal dari upaya penyelamatan anggota polisi saat memberikan bantuan air bersih sebanyak 210 liter kepada nelayan yang kehabisan pasokan air.

Namun saat kapal tersebut mendekat memberikan bantuan, cuaca tiba-tiba berubah drastis sehingga ombak tinggi menghempas bagian kapal sehingga menenggelamkannya.

Akibat peristiwa nahas tersebut, pihak kepolisian mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai Rp300 juta namun nihil korban jiwa. (*)