Sumbar Perkuat Koordinasi Instansi Antisipasi Karhutla

id titik api

Sumbar Perkuat Koordinasi Instansi Antisipasi Karhutla

Ilustrasi, Kebakaran hutan dan lahan. (antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memperkuat koordinasi antarinstansi untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjelang puncak musim kemarau yang diprediksi September 2017.

"Banyak instansi yang memiliki peralatan pemadaman api di daerah, karena itu agar upaya antisipasi lebih maksimal, perlu koordinasi antara semuanya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Pagar Negara di Padang, Senin.

Instansi yang memiliki peralatan tersebut selain BPBD diantaranya Dinas Kehutanan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Pemadam Kebakaran dan TNI/Polri.

Menurutnya untuk BPBD, sejak 2016 peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan sudah ditingkatkan diantaranya dengan pengadaan pompa apung untuk 19 kabupaten dan kota di Sumbar, dan pompa air (water pump) dengan jangkauan sekitar 80 meter juga diberikan untuk lima kabupaten/kota rawan karhutla.

Lima daerah itu masing-masing Kabupaten Dharmasraya, Sijunjung, Solok, Limapuluh Kota dan Kota Sawahlunto.

Pompa air tersebut akan diperbantukan pada daerah yang terjadi karhutla, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

Pagar menyebutkan pada Juli 2017 terjadi kebakaran hutan dan lahan pada tiga daerah di Sumbar masing-masing di Pasaman Barat, Limapuluh Kota dan Sijunjung. Total kebakaran hutan dan lahan pada tiga daerah itu sekitar 25 hektar, namun berhasil dipadamkan dalam tiga hari.

"Ke depan kita tetap minta BPBD di daerah untuk waspada, karena perkiraan BMKG, puncak musim panas adalah September 2017," lanjut dia.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar agar potensi kebakaran hutan bisa diminimalkan.

Terkait kemungkinan kabut asap kiriman dari provinsi tetangga yang darurat karhutla seperti Jambi, Riau dan Sumatera Selatan, Pagar mengatakan pihaknya telah menyediakan masker yang mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Provinsi menyediakan, demikian juga dengan BPBD kabupaten dan kota," kata dia.

Selain itu Dinas Kesehatan Sumbar juga memiliki stok masker yang bisa disebar jika keadaan udara memburuk.

Sementara itu Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dari akun twiternya @sutopo_BNPB menginformasikan saat ini kebakaran hutan masih terjadi di lahan gambut Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau dan Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Cuaca kering dan angin menyulitkan proses pemadaman meski sudah dijatuhkan bom air di lokasi tersebut. (*)