Berjuang Hampir Seminggu, Tim Gabungan Pasbar Berhasil Padamkan Kebakaran Lahan Sawit

id Kebakaran Lahan Sawit

Berjuang Hampir Seminggu, Tim Gabungan Pasbar Berhasil Padamkan Kebakaran Lahan Sawit

Gabungan petugas BPBD Pasaman Barat saat berupaya memadamkan api kebakaran lahan kelapa sawit di Ujung Gading, Selasa (25/7). Kebakaran menghanguskan sekitar 20 hektare lahan sawit dengan kerugian sekitar Rp600 juta. (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah berhasil memadamkan api di dua titik lahan kelapa sawit yang terbakar sejak Senin (31/7).

"Iya, kita setelah berupaya memadamkan api sejak Senin (31/7) tim gabungan BPBD, TNI, Polri dan masyarakat berhasil memadamkan api di dua titik kebakaran lahan di Pasaman Barat," kata Sekretaris BPBD Pasaman Barat, Haljeki Saputra di Simpang Empat, Sabtu (5/8).

Ia mengatakan meski api sudah dinyatakan padam namun tim tetap melakukan pemantauan karena dikhawatirkan api kembali menyala.

Ia menyebutkan sejak Senin (31/7) sore tim gabungan kembali disibukkan dengan munculnya api di lahan perkebunan kelapa sawit milik kelompok tani di Kecamatan Sungai Aur.

Kemudian dengan waktu bersamaan titik api kembali muncul di lahan masyarakat di kawasan Jorong Salido Nagari Ujung Gading.

Setelah berupaya keras tim gabungan berhasil memadakan api dititik pertama pada Selasa (1/8).

Sementara itu untuk lokasi titik kedua baru bisa dipadamkan pada Kamis (3/8) dan Jumat (4/8) setelah tim gabungan menurunkan sejumlah pompa air dan ratusan personil gabungan.

Menurutnya api bisa dikendalikan setelah tim gabungan bekerja keras selama empat hari. Sulitnya air dan luasnya lahan membuat tim kewalahan saat memadamkan api.

Namun berkat kerja sama akhirnya api seluruh lahan berhasil di padamkan.

Ia menjelaskan hingga saat ini BPBD belum bisa memastikan berapa kerugian materil akibat kebakaran. Namun untuk sementara terdapat sekitar empat puluh hektare lahan perkebunan sawit masyarakat hangus terbakar dan dinyatakan masuk kategori rusak berat.

Ia mengimbau masyarakat Pasaman Barat agar berhati-hati dan tidak melakukan pembakaran lahan atau sampah secara sembarangan.

Apalagi di area perkebunan atau permukiman yang rawan terjadi kebakaran. Sebab saat ini musim kemarau sangat rawan terjadinya kebakaran akibat kelalaian manusia. (*)