Khofifah Beri Penguatan Kepemimpinan 50 Pemuda Se-Indonesia

id khofifah

Khofifah Beri Penguatan Kepemimpinan 50 Pemuda Se-Indonesia

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberi penguatan kepemimpinan kepada 50 pemuda pemudi dari Aceh hingga Papua yang tergabung dalam Sekolah Pemimpin Muda Kader Bangsa Fellowship Program.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, di depan pemuda pemudi dari seluruh Nusantara itu, Mensos menjelaskan berbagai program di Kementerian Sosial.

"Bicara soal kepemimpinan saya ingin memulai dari sebuah langkah signifikan yang telah dilakukan Kementerian Sosial melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Kartu yang mengubah paradigma masyarakat miskin dari obyek menjadi subyek pembangunan, dari rendah diri menjadi percaya diri, dari yang apatis menjadi optimis menghadapi masa depan, berani bermimpi dan berusaha mewujudkannya," papar Mensos.

Khofifah menjelaskan KKS merupakan kartu multifungsi untuk penerima bantuan sosial dengan fitur tabungan dan e-wallet. Ini merupakan inovasi penyaluran bansos non tunai pertama di dunia dengan saving account dan e-money dalam satu kartu.

Langkah ini, lanjutnya, merupakan strategi pemerintah menyalurkan bansos secara terintegrasi untuk mempercepat pengurangan kemiskinan dan kesenjangan. Penyaluran bansos melalui perbankan bekerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) yakni BNI 46, BRI, BTN, dan Bank Mandiri.

Untuk saat ini, bansos yang disalurkan melalui KKS adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Untuk BPNT Setiap keluarga mendapat bantuan uang Rp110.000 per bulan yang dapat dibelanjakan beras, telur, minyak goreng dan gula. Penerima manfaat program bisa membelanjakan uangnya di Elektronik Warung Gotong Royong (e-Warong) menggunakan KKS. Sementara untuk PKH bansos diterima sebesar Rp1.890.000 per tahun empat kali cair.

Mensos mengungkapkan e-Warong dikelola oleh para penerima bansos itu sendiri. Satu e-warong melayani 500 sampai 1.000 penerima manfaat BPNT dan PKH.

Pemilik e-Warong belajar mengelola warungnya sendiri, menjadwalkan pengambilan bansos, menyusun laporan warung dan bansos menggunakan tablet yang terkoneksi internet.

"Mereka yang awalnya gaptek harus bisa operasikan EDC (Electronic Data Capture) android, berkomunikasi dengan pimpinan cabang bank yang bekerja sama dengan e-warongnya, tiba-tiba dia harus bikin time line pengambilan bansos," ujar Mensos.

Hal ini, lanjutnya, merupakan perubahan yang luar biasa. Posisi mereka menjadi penting di antara masyarakat lainnya. Mereka diberdayakan untuk mengelola e-warongnya.

Saat ini BPNT sudah menjangkau 44 kota/kabupaten melalui e-Warong. Kartu ini dapat digunakan oleh penerima bansos PKHdan BPNT. Ditargetkan KKS akan menjangkau 98 kota dan 300 kabupaten pada 2018. (*)