Pertamina Dukung Kemandirian Masyarakat Solok

id Pertamina

Pertamina Dukung Kemandirian Masyarakat Solok

Logo Pertamina. (Antara)

Solok,(Antara Sumbar) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mendukung kelompok warga dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Masyarakat di Nagari Tikalak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, terkait upaya membentuk kemandirian penduduk.

Dukungan itu disampaikan melalui CSR & Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP), Officer SMEPP Pertamina Sumbagut, Muhammad Toyib di Solok, Rabu.

Nagari Tikalak, Kecamatan X Koto Singkarak merupakan wilayah perdesaan di tepi Danau Singkarak yang telah menjadi binaan Pertamina sejak tahun 2015.

Officer SMEPP Pertamina Sumbagut, Muhammad Toyib di Solok, Rabu mengatakan program ini merupakan program bantuan perusahaan dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar.

"Dalam rangka membina masyarakat menuju kemandirian, Pertamina bekerja sama dengan Forum Layanan Informasi Pengabdian Masyarakat (Flipmas) Wilayah Minangkabau memberi bantuan pembinaan pemanfaatan lahan kepada kelompok binaan sampai penyediaan alat pertanian, peternakan dan pembibitan lahan di kawasan KEM," jelasnya.

Bantuan KEM kawasan Singkarak diserahkan sebesar Rp300 juta untuk pengembangan lahan pertanian dan peternakan agar lebih produktif oleh para petani setempat. Terdapat 22 petani yang menjadi binaan Pertamina di KEM tersebut.

Muhammad Toyib juga menambahkan dengan adanya program ini dapat meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat Singkarak.

Selain itu sejalan dengan tingginya permintaan konsumsi buah dan sayuran, tentunya dapat mendorong penjualan sehingga mampu memberikan nilai ekonomis tinggi.

Ketua bidang pendidikan dan pelatihan Flipmas KEM Singkarak, Ramaiyulis mengungkapkan terima kasih atas bantuan Pertamina yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat khususnya kelompok tani.

"Terima kasih kepada Pertamina atas kepedulian terhadap kelompok tani. Dahulu lahan tempat program ini sebelumnya gersang menjadi bisa menghasilkan nilai ekonomis," ungkap Ramaiyulis.

KEM saat ini ditanami tanaman pangan seperti pepaya merah delima, sirsak, jeruk, dan sayur hidroponik serta ternak kambing di luas area lahan 5 hektare.

Hasil dari bertani dan budidaya tersebut langsung dapat digunakan untuk konsumsi sendiri ataupun dijual oleh para petani. Setiap bulannya rata-rata petani mendapat nilai jual sebesar Rp 10 juta.

Bahkan hasil penanaman tahun sebelumnya meraup untung hingga Rp36 juta dari panen buah pepaya, penjualan bibit pepaya, sayur hidroponik, pemakaian pupuk organik dan penjualan ternak kambing.

Untuk menjaga keberlangsungan program pemberdayaan terus berjalan, Pertamina bersama Flipmas Wilayah Minangkabau juga memberikan pembinaan dan bimbingan kepada petani dengan berbagai pelatihan pembudidayaan.

Program pembinaan dengan pelatihan yang berjalan telah mampu membimbing para petani menjadi lebih baik, meliputi bercocok tanam, beternak, hingga teknik memasarkan sehingga mampu memberi penghasilan bagi petani.

Sementara Ketua KEM Titalak, Agus Ramadoni menyebutkan pada awalnya Pertamina membantu 1.000 pohon. Kemudian secara bertahap dikembangkan hingga menjadi 3.000 pohon.

Selain menghasilkan buah, sebutnya mereka juga telah memproduksi pupuk organik serta pestisida organik untuk kebutuhan sendiri dan sebagian dijual.

"Bahan-bahan untuk membuat pupuk organik dan pestisida organik berasal dari tanaman yang ada di perkebunan ini," sebutnya.

KEM pimpinannya, sebutnya juga telah mampu menghasilkan minuman fermentasi, yakni Romansah Tilatak yang berbahan baku kedelai, kacang hijau, gula merah dan yakult.

"Minuman ini belum kami jual bebas karena belum mendapat izin dinas kesehatan," sebutnya.

Ke depan, sebutnya pengembangan yang kini tengah direncanakan adalah agrowisata karena dekat dengan Danau Singkarak. "Secara bertahap kami akan mengarah ke agrowisata," ujarnya.

Area Manager Communication and Relations Pertamina Sumbagut, Fitri Erika, menyebutkan selain di Solok, Pertamina juga membantu masyarakat Mentawai dalam mengembangkan ikan dan Pariaman di bidang pertanian.

"Program bantuan itu juga bekerja sama dengan Flipmas," ujarnya. (*)