Polisi: Dugaan Pemukulan Siswa Diselesaikan Secara Kekeluargaan

id Kekerasan

Solok, (Antara Sumbar) - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar), AKBP Dony Setiawan meminta agar kasus dugaan pemukulan siswa SMKN 1 Solok dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

"Melalui mediasi diharapkan permasalahan dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan damai," katanya di Solok, Selasa.

Ia menyebutkan sejauh ini belum ada laporan polisi mengenai dugaan pemukulan atau penamparan siswa SMKN 1 Solok tersebut. Mediasi mesti dilakukan agar kasus tersebut dapat diselesaikan dengan cepat secara aman.

"Pihak sekolah, Komite dan aparat kepolisian sepakat akan segera menyelesaikan perkara ini dengan cara oknum guru meminta maaf kepada siswa bersangkutan secara tertulis yang diketahui oleh kepala sekolah dan Komite," ujarnya.

Pertemuan ini dihadiri Wakapolres Solok Kota, Kapolsek Kota Solok, Kasat Intelkam, KBO Intelkam, Babinkamtibmas Kelurahan VI Suku, Anggota Intel Polsek Kota.

Dari pihak sekolah dihadiri Kepala Sekolah SMKN 1 Zulhilmi, Wakil Kepala Sekolah kesiswaan Desmen Afriadi, Wakil Kepala Sekolah Kurikulum Wilmafatra, Wakil Kepala Sekolah Humas Atrizon, guru yang melakukan penganiayaan AS , Wakil Kepala Sekolah manajemen mutu Arwin Siswon, salah seorang Komite SMKN 1 Solok AKBP Zaini.

Ia juga meminta siswa agar menyampaikan kepada orang tua masing-masing surat permintaan maaf guru.

Sebelumnya, seorang guru SMKN 1 Kota Solok, inisial AS diduga menampar 45 orang siswa di dua kelas karena merasa tersinggung diejek para murid. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (29/7) di saat ada kegiatan lari pagi di Lapangan SMKN 1 tersebut.

Akibat dari perbuatan tersebut pihak wali murid yang mendapat laporan dari anaknya tidak terima dan memposting tindakan yang dilakukan oknum guru tersebut di media sosial.

Menurut informasi dari Wakil Kepala SMKN 1 Kota Solok Atrizon, kronologis kejadian bermula ketika sedang diadakannya kegiatan lari pagi di lapangan sekolah tersebut yang dipimpin oleh guru tersebut.

Saat siswa kelas XII Jurusan Broadcasting diminta berlari mengelilingi lapangan, rombongan siswi tersebut bersorak-sorak seolah mengejek guru Asy tersebut, dan tanpa pikir panjang guru tersebut langsung menampar para siswi yang berjumlah lebih kurang 45 siswa dengan tamparan dua kali di pipi kiri dan kanan. (*)