Wartawan Pasaman Barat Studi Banding ke Bandung

id Kunker wartawan

Wartawan Pasaman Barat Studi Banding  ke Bandung

Kepala Dinas Kominfo Pasaman Barat, Dalpesri Bahar saat berdiskusi dengan Bagian Humas dan PWI Kota Bandung di Aula Pemkot Bandung. (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat bersama 15 orang wartawan media cetak dan elektronik melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, dari Rabu (26/7) hingga Sabtu (29/7).

"Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sudah dianggarkan pada Dinas Kominfo dalam bentuk kegiatan kehumasan dan peningkatan sumber daya manusia baik untuk Kominfo maupun untuk wartawan," kata Kepala Dinas Kominfo Pasaman Barat, Dalpesri Bahar usai melakukan kunjungan ke Bandung, Senin (31/7).

Ia mengatakan kunjungan pertama pada Kamis (27/7) dilakukan ke Bagian Humas Pemkot Bandung. Pihaknya banyak mendapatkan pelajaran dari kunjungan tersebut.

Di antaranya Pemkot Bandung memegang prinsip atau motto memberikan informasi yang benar, tetapi tidak membenarkan informasi yang salah membuat hubungan kemitraan dengan berbagai media berjalan dengan baik.

Kemudian menjalankan fungsi kehumasan dengan baik dan benar. Selain itu juga memberikan informasi dengan cepat kepada masyarakat.

"Mudah-mudahan apa yang kita peroleh di Bandung ini bisa dijalankan di Pasaman Barat. Kehumasan dan kemitraan dengan media harus terjalin dengan baik," katanya.

Ia menambahkan, Pasaman Barat wajar belajar ke Humas Kota Bandung karena memiliki kegiatan kehumasan yang baik dan mampu menyajikan berita dengan cepat, benar dan berkualitas.

Kepala Bagian Sekretariat Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana saat menerima kunjungan rombongan Kominfo mengatakan pihaknya benar-benar mengelola kegiatan kehumasan dengan baik.

Selain menyajikan berita kegiatan pembangunan dengan benar dan cepat juga menjaga hubungan yang baik dengan berbagai media.

"Sebagai salah satu bentuk layanan kepada media adalah dengan membuat standar operasional bahwa berita kegiatan di lingkungan Pemkot Bandung harus dikeluarkan satu jam setelah kegiatan berlangsung sehingga wartawan cepat membuat berita karena terhukum dead line," katanya.

Pihaknya juga membuat program Bandung Menjawab ketika ada berita terbit tayang tanpa ada konfirmasi yang berimbang.

"Kami menggunakan tenaga muda profesional yang menguasai IT. Selain itu juga mendorong Kepala Organisasi Perangkat Daerah pandai berkomunikasi dengan wartawan. Jangan menghindar ketika ada wartawan atau media yang ingin konfirmasi," katanya.

Menurutnya saat ini di Bandung memiliki 248 media cetak, elektronik dan media online yang berhubungan baik dengan Pemkot Bandung.

Artinya, pihaknya tidak mengintervensi media tetapi memberikan berita yang benar, juga tidak membenarkan berita yang salah. Jika ada berita yang sepihak maka akan dijawab dan disanggah.

"Penyebaran informasi yang benar sangat penting. Sebab 2,4 juta masyarakat Bandung melek IT baik media cetak, elektronik maupin media sosial.

Sementara itu, Wakil Ketua PWI Bandung, Budi didampingi Sekretaris Peri menyambut baik adanya kunjungan Dinas Kominfo Pasaman Barat dengan 15 orang wartawan dari berbagai media.

"Sebagai wartawan tentu harus mengedepankan profesional, beretika, santun, tidak memojokkan dan adanya keberimbangan membuat berita," katanya.

Setelah mendatangi Pemkot Bandung, Dinas Kominfo bersama rombongan pada Jumat (28/7) mengunjungi Media Harian Pikiran Rakyat Bandung.

Pada kesempatan itu rombongan Dinas Kominfo disambut Pimpinan Media Pikiran Rakyat, Tati dan Redaktur, Yeni.

"Sebagai salah satu media tertua di Bandung, Media Harian Pikiran Rakyat mampu menjadi media terbesar di Bandung yang mampu menyajikan berita yang baik dan berimbang," tambah Kepala Bidang Kominfo, Jon dan M. Syahril.

Pimpinan Media Harian Pikiran Rakyat, Tati mengatakan pihaknya selalu mengedepankan profesional dalam berkarya.

"Kami selalu menekankan kepada wartawan dalam membuat berita harus berimbang, tidak memvonis, santun dan beretika," katanya.

Pihaknya juga memperhatikan kesejahteraan wartawan sesuai dengan kinerja masing-masing. Beban kerja yang diberikan sesuai dengan gaji yang diterima. (*)