Pemuda Rentan Salahgunakan Media Sosial ke Arah Radikalisme

id Dandim

Pemuda Rentan Salahgunakan Media Sosial ke Arah Radikalisme

Ilustrasi (Antara)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Komandan Kodim (Dandim) 0308 Pariaman, Sumatera Barat Letkol. Arh Hermawansyah menyebutkan generasi muda saat ini sangat rentan dalam menyalahgunakan media sosial yang mengarah pada paham komunisme, radikalisme dan terorisme.

"Pengguna media sosial paling banyak merupakan generasi muda, sehingga mereka sangat perlu diawasi agar terhindar dari hal negatif terutama penyebaran paham komunisme, radikalisme dan terorisme," kata dia, di Pariaman, Sabtu.

Menurutnya berbagai informasi yang belum akurat dan teruji kebenarannya cukup beredar luas di media sosial seperti Facebook, WhatsApp dan sebagainya.

Informasi tersebut ujar dia, dapat mengubah pola pikir pembaca terutama pemuda yang dalam usia rentan.

"Di dalam media sosial tersebut banyak informasi dan tulisan yang kalau diteliti dapat mengubah pola pikir, hal tersebut sangat berbahaya bagi anak bangsa," kata dia.

Berbagai informasi yang belum teruji kebenarannya tersebut ujar dia, dapat menjurus kepada paham radikalisme, komunisme, terorisme serta bertentangan dengan ideologi bangsa yaitu pancasila.

Oleh karena itu kata dia, para generasi

bangsa pada umumnya masyarakat diminta lebih teliti dan cerdas dalam membaca, menyebarkan dan memahami berbagai informasi yang diterima tersebut.

"Kita tidak bisa mengontrol keberadaan media sosial secara menyeluruh, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dalam hal ini," katanya.

Tujuannya ujarnya, agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dan terpecah belah akibat informasi yang belum teruji kebenarannya.

Berbagai upaya yang dapat dilakukan ujar dia, seperti mengadakan forum diskusi, dialog, seminar kebangsaan dan sebagainya kepada para generasi muda.

Sementara itu Nanda Putra Eko Halim (24) salah seorang pemuda setempat menilai saat ini banyak situs yang tidak jelas beredar di media sosial.

"Pemilik akun dan situs tersebut tidak jelas, bahkan isinya mengarah kepada adu domba dan perpecahan umat sehingga perlu ketelitian dalam menyaring informasi itu," ujar mahasiswa lulusan Ilmu Politik Universitas Andalas tersebut.

Menurutnya semua pihak terutama pemuda diharapkan tidak asal menyebarkan suatu informasi yang belum teruji kebenarannya kepada masyarakat agar tidak menimbulkan masalah baru. (*)