Kodim Pariaman Ajak Masyarakat Tolak Terorisme dan Radikalisme

id terorisme

Kodim Pariaman Ajak Masyarakat Tolak Terorisme dan Radikalisme

Ilustrasi - Antiterorisme. (Antara)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Komandan Kodim (Dandim) 0308 Pariaman, Sumatera Barat Letkol. Arh Hermawansyah mengajak seluruh masyarakat di daerah itu agar menolak paham komunisme, radikalisme dan terorisme.

"Komunisme, radikalisme dan terorisme merupakan isu nasional yang sedang terjadi di tanah air," kata dia saat memberikan seminar tentang penolakan paham radikalisme, komunisme dan terorisme di Pariaman, Sabtu

Ia mengatakan tiga persoalan itu diharapkan tidak tersebar dan masuk ke wilayah Sumatera Barat yang dapat merusak tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk mencegah dan menghadapinya ujar dia, seluruh elemen masyarakat diharapkan menolak berbagai upaya yang dapat mengajarkan tiga persoalan itu.

Apa lagi kata dia, Indonesia memiliki ideologi Pancasila yang sangat bertentangan dengan kekerasan dan berlawanan dengan komunisme, radikalisme serta terorisme.

Selain itu masyarakat juga diminta lebih peka dan peduli terhadap lingkungan setempat apabila adanya dugaan tiga hal tersebut.

"Apabila menemukan tanda-tanda komunisme, terorisme dan radikalisme masyarakat segera melaporkannya ke pihak yang berwajib sehingga dapat ditangkal sedini mungkin," katanya.

Menurutnya hingga saat ini di wilayah hukum Kodim 0308 Pariaman belum ada ditemukan tanda-tanda komunisme, radikalisme dan terorisme.

"Hingga saat ini semua elemen masyarakat masih bisa diajak berkomunikasi dan berdialog membicarakan kesatuan NKRI," ujar dia.

Sementara itu Prof Syaifullah salah seorang pemateri menyebutkan ciri Islam radikal yaitu menerima atau membolehkan cara-cara kekerasan sebagai sarana untuk mencapai tujuan.

Secara umum kata dia, paham radikalisme terbagi dua yaitu secara terbuka dan tertutup. Radikalisme tertutup ujarnya, merupakan struktur yang jelas dan diketahui organisasinya.

"Sedangkan radikalisme tertutup tidak diketahui siapa dibalik organisasi tersebut," ujarnya.

Penyebaran paham radikalisme ujarnya dilakukan melalui dakwah ditengah masyarakat. Munculnya paham radikalisme dan terorisme ujar dia, dikarenakan seseorang memiliki pengetahuan agama yang sangat dangkal. (*)