BMKG : Potensi Kebakaran Lahan Mudah di Sumbar

id Kebakaran Lahan

BMKG : Potensi Kebakaran Lahan Mudah di Sumbar

Kebakaran Lahan. (Antara)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai potensi kebakaran lahan dan hutan di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tergolong mudah karena kondisi yang dominan kering.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping, Budi Samiaji dikonfirmasi dari Bukittinggi, Senin, mengatakan secara klimatologis dan historis bulan Juli merupakan waktu minim curah hujan di Sumbar.

"Meski awal Juli 2017 memang curah hujan masih tinggi, namun sesuai prediksi BMKG pertengahan Juli mulai kering," tambahnya.

Ia menerangkan pola cuaca untuk timbulnya hujan secara merata di Sumbar belum terbentuk sehingga kondisi didominasi cerah hingga cerah berawan.

"Kalaupun terjadi hujan, hanya berupa hujan lokal terutama sebagian kecil di Kabupaten Solok, Kabupaten Agam bagian timur, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Kepulauan mentawai serta sebagian wilayah Padang Panjang," jelasnya.

Sementara terutama di wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok Selatan bagian Timur, Kabupaten Pasaman bagian Timur dan Utara dan Kabupaten Sijunjung bagian Timur sangat mudah terjadi kebakaran lahan dan hutan dilihat dari faktor cuaca.

"Bila terjadi kebakaran di daerah lain seperti Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan jika melihat pergerakan angin maka akan berdampak pada Sumbar khususnya bagian selatan," katanya.

Berdasarkan data pantauan titik panas atau "hotspot" yang berasal dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada Senin (24/7) pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, terpantau enam titik panas tersebar di Sumbar di Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Salah satu titik yaitu di Koto Baru Kabupaten Dharmasraya memiliki tingkat kepercayaan 80 sampai 100 persen. (*)