Jamaah Haji Bukittinggi Berangkat 4 Agustus

id Ramlan Nurmatias

Jamaah Haji Bukittinggi Berangkat 4 Agustus

Wali Kota Bukittinggi M Ramlan Nurmatias (kiri) saat berbincang dengan calon haji tertua daerah tersebut berusia 81 tahun usai acara Pelepasan Jamaah Haji di Bukittinggi, Senin(24/7) (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Jamaah haji asal Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, dijadwalkan berangkat ke Padang pada 4 Agustus 2017 untuk bergabung dengan kelompok terbang (kloter) tujuh.

Kepala Kantor Kementerian Agama setempat, Abrar Munanda di Bukittinggi, Senin, mengatakan 295 calon haji akan bergabung dengan jamaah asal Padang dan Bengkulu.

"Sampai di embarkasi Padang, jamaah akan mengikuti pengecekan kesehatan dan rangkaian prosedur lain seperti pembagian paspor dan 'boarding pass' dan esoknya berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pukul 03.05 WIB," katanya.

Abrar menyebutkan jamaah asal daerah itu terdiri dari 122 orang laki-laki dan 173 orang perempuan.

"Calon haji tertua laki-laki berusia 81 tahun dan termuda perempuan berusia 21 tahun," ujarnya.

Selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci, jamaah akan didampingi delapan orang petugas, terdiri atas ketua kloter, pembimbing ibadah haji, dokter kloter, paramedis dua orang dan tim pendamping haji daerah sebanyak tiga orang.

"Mengingat jadwal keberangkatan semakin dekat dan proses menjelang keberangkatan cukup memakan tenaga, kami imbau jamaah memperhatikan kondisi tubuh dan asupan gizi agar tetap sehat dan khusyu saat menjalankan ibadah di Tanah Suci," katanya.

Sementara Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias mengatakan 24 dari 295 calon haji merupakan aparatus sipil negara (ASN).

"Para ASN yang ikut haji kami berharap tetap dapat berperan sebagai pelayan masyarakat dengan memberikan bantuan sekiranya jamaah lain memerlukan pertolongan," ujarnya.

Ia mengharapkan, petugas kloter dapat memberikan pelayanan maksimal pada setiap calon haji.

"Jamaah juga sebaiknya tidak segan-segan sekiranya memerlukan bantuan baik yang terkait pelaksanaan ibadah maupun kesehatan. Segera lapor bila menemukan kendala," ujarnya. (*)