Pengusaha Eropa Jajaki Peluang Berinvestasi Di Sumbar

id investasi

Pengusaha Eropa Jajaki Peluang Berinvestasi Di Sumbar

Ilustrasi investasi (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Sejumlah pengusaha dari Eropa menjajaki peluang berinvestasi di Sumatera Barat, di antaranya dalam bidang perdagangan, perkebunan, perikanan, pariwisata dan energi terbarukan.

"Sudah ada beberapa pengusaha yang datang untuk menjajaki kerja sama. Beberapa lagi sedang dijadwalkan," kata Kepala Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar, Maswar Dedi di Padang, Minggu.

Pengusaha dari Belarus, menurut dia, sudah tiga kali datang ke Sumbar untuk menjajaki investasi pembangkit listrik tenaga angin dan resor.

Pengusaha tersebut diarahkan ke Kawasan Mandeh di Pesisir Selatan dan Kabupaten Mentawai, karena dua daerah itu dinilai potensial dalam bidang yang diinginkan investor Belarussia.

Sementara pengusaha dari Norwegia sudah dijadwalkan datang ke Sumbar pada 30 Juli-2 Agustus 2018 untuk melihat langsung potensi bidang perikanan.

"Mereka tertarik untuk perdagangan lobster dan ikan baragundi. Kita arahkan mereka ke Kota Padang dan Pesisir Selatan," ujar Maswar.

Pengusaha dari Inggris dan Belgia menurut dia juga sudah menghubungi untuk dapat melihat potensi Sumbar. Bedanya, pengusaha Inggris tertarik pada bidang energi terbarukan, sementara Belgia tertarik pada komoditas kopi Sumbar yang dinilai memiliki kualitas bagus.

Maswar mengatakan minat pengusaha luar negeri untuk berinvestasi itu berkat promosi gencar provinsi bersama pemerintah pusat. Selain itu, kunjungan tim investasi Sumbar ke beberapa negara Eropa beberapa bulan terakhir juga memberikan dampak positif.

Ia optimis masih ada pengusaha dari negara lain yang akan datang untuk kerjasama ekonomi dan menanamkan modal di Sumbar.

Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit meminta agar semua potensi yang ditawarkan pada investor adalah yang benar-benar siap, termasuk dalam hal administrasi.

"Jangan ada potensi investasi yang masih tersangkut masalah yang ditawarkan karena bisa merusak reputasi Sumbar," ujar dia.

Ia juga mendorong agar seluruh potensi investasi di daerah itu untuk dilakukan studi kelayakan sebagai data awal bagi investor untuk mempertimbangkan kemungkinan usaha.

"Pengusaha orientasinya laba. Jika potensi yang ditawarkan bagus, mereka pasti tertarik," kata dia. (*)