Tiket Pesawat Pemicu Inflasi Juni

id Inflasi, Tiket Pesawat

Tiket Pesawat Pemicu Inflasi Juni

Ilustrasi - Inflasi.

Padang, (Antara Sumbar) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) mencatat kenaikan harga tiket pesawat menjadi salah satu komponen pemicu inflasi terbesar di provinsi itu pada Juni 2017 dengan andil sebesar 0,08 persen.

"Kenaikan harga tiket pesawat dipicu oleh tingginya permintaan seiring dengan arus mudik menjelang Lebaran untuk rute dari Padang," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Puji Atmoko di Padang, Rabu.

Ia menyampaikan hal itu pada pertemuan tingkat tinggi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dengan tema evaluasi inflasi selama Ramadhan dan Idul Fitri dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan pemangku kepentingan terkait dari kabupaten dan kota.

Menurutnya kendati telah dilakukan antisipasi seperti Gubernur Sumbar menyurati maskapai Garuda Indonesia agar tidak mematok tarif tiket yang terlalu tinggi, namun tetap saat mudik harga tiket masih naik dibandingkan kondisi normal.

"Bahkan sampai hari ini harga tiket masih tinggi tidak hanya untuk maskapai Garuda Indonesia yang lain juga mengalami kenaikan," katanya.

Menanggapi hal itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan kenaikan tiket pesawat tidak bisa diatur karena merupakan kewenangan maskapai mengacu pada tarif batas atas yang ditetapkan Kementerian Perhubungan.

"Gubernur tidak bisa menurunkan harga tiket pesawat, walaupun sudah pernah disurati kenaikan tersebut tidak menyalahi aturan yang ada," katanya.

Menjawab hal itu General Manajer Garuda Indonesia cabang Padang Sony Sahlan mengatakan dalam menetapkan harga tiket pihaknya tunduk pada ketentuan yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.

Ia mengatakan menyambut Lebaran 2017 mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang, pihaknya menyiapkan kursi tambahan sebanyak 17.300 kursi atau dua kali lipat dibandingkan 2016 yang hanya 6.000 kursi.

Bahkan menurutnya untuk kursi tambahan tersebut Garuda Indonesia membuka harga tiket untuk rute Jakarta-Padang mulai dari Rp776 ribu.

Tapi hal itu diprotes oleh agen karena maskapai lain malah membuka harga lebih tinggi mencapai Rp800 ribu sehingga kami terpaksa menyesuaikan, lanjut dia.

Selain itu ia mengatakan untuk tiket Padang-Jakarta juga menjual tiket lebih murah mulai dari Rp680 ribu karena jumlah penumpang hanya sedikit. (*)