Memiliki Banyak Situs Sejarah, Pasaman Bertekad Jadikan Destinasi Wisata Sejarah

id Wisata Sejarah, Pasaman

Lubuk Sikaping, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, bertekad menjadikan daerah itu sebagai destinasi tujuan wisata sejarah.

"Kabupaten Pasaman memiliki banyak situs dan peninggalan sejarah yang patut dan layak untuk dijadikan sebagai tujuan wisata," kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata setempat, Ricky Riswandi di Pasaman, Jumat.

Ia mengatakan beberapa situs dan peninggalan sejarah diantaranya Museum Tuanku Imam Bonjol yang terletak di Kecamatan Bonjol, Situs prasasti Kubu Sutan di Kecamatan Rao, dan Candi Tanjung Medan yang berada di Kecamatan Panti.

Pihaknya menilai berbagai situs dan peninggalan sejarah tersebut memiliki nilai jual pariwisata yang belum diketahui masyarakat luas.

"Wisata sejarah memiliki nilai tersendiri selain untuk rekreasi, cakrawala pengetahuan pun akan terbuka setelah mengunjunginya," kata dia.

Selain memiliki wisata sejarah, daerah itu juga kaya akan objek wisata alam seperti Cagar Alam Rimbo Panti yang menjadi salah satu unggulan pariwisata daerah.

Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengenalkan wisata sejarah seperti menghidupkan kegiatan yang bertemakan objek wisata yang diunggulkan.

Sebagai contoh, sebutnya pemerintah daerah mengadakan pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) 1821 batang meriam bambu dalam mengenal sejarah bangsa Indonesia khususnya pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol.

"Tuanku Imam Bonjol merupakan pahlawan nasional, pemerintah daerah berupaya terus menghidupkan sejarahnya kepada anak bangsa," ujarnya.

Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) pemerintah setempat, Anwir Salam, mengatakan pemecahan rekor MURI tersebut ditujukan untuk membakar semangat masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Pasaman dalam mengenang sejarah kemerdekaan melawan penjajah.

Pemilihan meriam bambu ujarnya, dilandasi pada zaman penjajahan para pejuang kemerdekaan menggunakan bambu runcing sebagai senjata utama.

Oleh karena itu ujarnya, bambu runcing memiliki makna dan sejarah yang panjang dalam mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (*)