Tiga Agenda Pariwisata Padangpariaman, Salah Satunya "Pasie Maelo"

id Jon Kenedi, Pariwisata, Padangpariaman

Tiga Agenda Pariwisata Padangpariaman, Salah Satunya "Pasie Maelo"

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jon Kenedi. (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M. S.)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat akan menggelar tiga kegiatan pariwisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Ketiga kagiatan itu yaitu berburu babi, pacu kuda, dan pasie maelo," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Padangpariaman, Jon Kenedi di Parit Malintang, Jumat.

Ia mengatakan semua kegiatan tersebut telah disetujui dan didukung oleh Kementerian Pariwisata RI serta telah meninjau lokasi penyelenggaraannya.

Ia menyebutkan lokasi kegiatan tersebut yaitu untuk buru babi diselengarakan 15 dan 16 Juli 2017 di Kawasan Tarok, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam.

Sedangkan untuk pacu kuda diselenggarakan pada 19 sampai 20 Agustus di Nagari Balah Aie, Kecamatan VII Koto.

Lalu untuk pasie maelo diselengarakan pada 4 dan 5 Oktober atau menyesuaikan kegiatan Tour De Singkarak di Pantai Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakis.

Ia merincikan pada pasie maelo tergabung berbagai kegiatan seperti kolaborasi musik tradisional, lomba menyeduh coklat "3 in 1" atau 3 dalam 1, dan permaianan anak nagari seperti lomba layang-layang.

"Adanya lomba menyeduh coklat 3 in 1 karena Padangpariaman termasuk sentra coklat sehingga kita juga harus mempromosikannya," katanya.

Ia mengatakan karena ketiga kegiatan tersebut didukung oleh Kementerian Pariwisata maka lembaga itu juga ikut mempromosikannya sehingga pihaknya merasa ikut terbantu.

Ia berharap ke tiga kegiatan tersebut dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke daerah itu sehingga perekonomian masyarakat setempat juga membaik.

Sebelumnya pada libur Lebaran 2017 Disparpora Kabupaten Padangpariaman mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di daerah itu mencapai 150.000 orang.

"Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2016 karena kami serta kelompok sadar wisata yang mengelola objek wisata gencar melakukan promosi kepada masyarakat," kata Jon Kenedi di Parit Malintang, Rabu (5/7). (*)