Pembangunan Pariwisata Sumbar Butuh Sinergitas Ranah dan Rantau, kata Irwan Prayitno

id #Halal bi halal Sumbar #Perantau Minang

Pembangunan Pariwisata Sumbar Butuh Sinergitas Ranah dan Rantau, kata Irwan Prayitno

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama perantau dan tokoh Minang saat Halal bi Halal di Balairung Jakarta, Rabu.(Doc.Hmsprov) (b)



Jakarta (antarasumbar) Pembangunan sektor pariwisata Sumatera Barat membutuhkan investasi, bantuan dan dukungan perantau sehingga dapat memaksimalkan potensi yang begitu besar karena masih belum dapat memuaskan pelayanan kunjungan wisatawan.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pada acara Halal bi Halal dengan perantau Pemprov Sumbar dengan Perantau Minang se Jabodetabek, di Balairung Jakarta, Rabu.

Diakui diberapa titik lokasi wisata daerah masih terkendala soal MCK, penginapan hotel dan infrastuktur jalan yang kurang baik.

Untuk itu Pemprov Sumbar akan berkoordinasi serta menyurati bupati/walikota agar menyikapi kondisi ini, sehingga secara bertahan perbaikan itu akan terjadi nantinya.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua DPD RI sekaligus Ketua Gebu Minang Dr. Oesman Sapta Odang, anggota DPR RI Ir. Tifatul Sembiring, Ketua PWI Pusat Margiono, Ketua DPRD Sumbar yang diwakili Ir. M. Nurnas, Ketua Umum IKM se Indonesia.

Selain itu, Sekdaprov. Dr. Ali Asmar, MPd, tokoh - tokoh Minang Jakarta, Asisten, Staf Ahli Gubernur serta beberapa kepala SKPD dilingkungan Pemprov. Sumbar.

Gubernur juga menyampaikan, pembangunan Sumatera Barat sesuai dengan RPJMD 2016-2021 memiliki visi Terwujudnya Sumatera Barat yang Madani dan Sejahtera.

Ada 5 misi serta 10 program prioritas yang tindak lanjuti oleh SKPD dilingkungan Pemprov Sumatera Barat dalam bentuk program dan kegiatan.

Kondisi macet yang begitu lama di beberapa tempat saat lebaran kemaren memang membuat kaget. Ini disebabkan begitu meningkatnya jumlah kenderaan dan kedatang orang ke Sumbar, ujarnya.

Macet dimana-mana tidak akan terjadi, jika kita berjalan kaki membatasi perjalanan kenderaan. Akan tetapi ini tentunya juga tidak baik dan akan banyak menuai protes dunsanak perantau, itu Sumatera Barat hari ini, kunjungan meningkat dan kemajuan ekonomipun meningkat, katanya.

Selain itu, bersyukur kemajuan perkembangan yang terjadi, perantau banyak yang pulang kampuang, pemerintah daerah amat berterima kasih atas perhatian terhadap kemajuan nagari-nagari satu persatu berkat dukungan perantau.

Irwan Prayitno menyampaikan, saat ini merupakan periode ke dua dan masuk tahun kedua memimpin Sumatera Barat bersama Wagub Nasrul Abit, dengan penghargaan lebih dari 400, baik penghargaan untuk daerah dan nasional.

Terakhir didapat penghargaan satu-satu daerah provinsi yang mendapat penghargaan bidang pertanian - pangan oleh Presiden Joko Widodo. Ini menandakan kemajuan sektor pertanian dan program ketahan pangan berjalan baik di Sumatera Barat.

Kemudian besok, kata dia, juga akan mendapat penghargaan Harganas, juga akan diserahkan Presiden, dimana Sumatera Barat juga telah berhasil melakukan penekanan jumlah pertumbuhan penduduk dengan program Keluarga Berencana.

Ia mengatakan, dari semua keluhan hari ini terhadap kemajuan pesat Sumatera Barat, maka butuh investor karena keterbatasan APBD yang saat ini hanya 10 persen dari PAD.

Sementara pemkab atau kota banyak yang kurang dari lima persen dari APBD masing-masing. Maka berharap kepada para perantau berperan serta menanamkan investasi dalam pembangunan di Sumatera Barat.

Saat ini potensi alam yang dapat dikembangkan hanyalah panas bumi, soal tambang tidak bisa karena semua hampir terletak pada kawasan hutan lindung, yang jika dieksploitasi dapat berakibat buruk pada lingkungan daerah.

"Potensi luar biasa yang kita kembangkan saat ini, soal pariwisata yang seyogyanya dapat berkembang dengan baik dan tidak perlu ditakutkan. Karena dimana-mana setiap program wisata tetap mempertahanan budaya dan etika moral yang ada dilokasi wisata tersebut," katanya.

Contoh tidak boleh berpakaian mini di pantai Sumatera Barat, itukan biasa, karena dimana-mana tempat wisata setiap orag menghargai setiap budaya dan karakter yan ada dilokasi tersebut, tegasnya.(Hms/ant)