Ada Layanan Konseling Gratis di Puspaga Padang

id muji

Ada Layanan Konseling Gratis di Puspaga Padang

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Padang Muji Susilawati (ANTARA SUMBAR/Ikhwan Wakyudi)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat menyediakan layanan konseling gratis bagi orang tua dan anak melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) sebagai upaya mengatasi beragam persoalan yang dihadapi masyarakat.

"Bagi yang memiliki masalah seputar keluarga silahkan datang ke Puspaga di Jalan Cimandiri, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, sudah ada psikolog yang siap memberikan pendampingan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Padang, Muji Susilawati di Padang, Rabu.

Ia menambahkan Puspaga resmi berdiri sejak Januari 2017 dan hingga saat ini cukup banyak melayani konsultasi seputar persoalan keluarga hingga pengasuhan.

"Kehadiran puspaga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah, yaitu keluarga bahagia dan sejahtera, ujar dia.

Selain itu diharapkan dapat dapat membentuk anak-anak yang berkualitas dan siap menjadi pemimpin yang baik di masa datang.

Melalui Puspaga masyarakat terutama ibu-ibu dan anak bisa berkonsultasi dalam banyak hal, karena mereka adalah pihak paling rentan akan tindak kekerasan, tambahnya.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat yang telah berkonsultasi ke Puspaga jika memang harus menjalankan terapi sebaiknya diikuti hingga tuntas agar persoalan yang dialami dapat teratasi.

Muji menambahkan pendirian Puspaga merupakan salah satu upaya memenuhi indakator kota Padang menuju kota layak anak.

"Saat ini Padang masih berstatus madya, ada 31 indikator yang dipenuhi agar bisa naik status menjadi nindya," kata dia.

Sementara Direktur Pusat Pengembangan Gender, Anak dan Keluarga Universitas Andalas (Unand) Padang, Dr Jendrius menyarankan untuk mengatasi persoalan dalam keluarga yang perlu dilakukan adalah memperbaiki hubungan anggota keluarga dengan cara membina para orang tua agar bisa memperlakukan anak dengan baik.

"Selama ini kan tidak ada pendidikan soal bagaimana membangun keluarga baik berupa kursus atau sekolah, sementara di Malaysia pasangan yang akan menikah selama tiga bulan sebelumnya diberi pemahaman tentang membangun keluarga," ujarnya.

Ia menerangkan para calon pengantin harus diberikan pemahaman yang benar bagaimana cara memperlakukan pasangan hingga pengetahuan soal hak anak.

"Jika tidak bagaimana filosofi rumah ku surga ku akan terwujud sementara orang tua anak bertengkar sepanjang hari," sebutnya. (*)