1.582 Siswa di Sumbar Sulit Cari SLTA, Legislator: Carikan Solusinya

id Sekolah, Kekurangan Daya Tampung, Sumbar

1.582 Siswa di Sumbar Sulit Cari SLTA, Legislator: Carikan Solusinya

Ilustrasi.

Padang, (Antara Sumbar) - Ketua Komisi V DPRD Sumatera Barat Hidayat meminta Dinas Pendidikan setempat mencari solusi terkait kurangnya daya tampung SMA/SMK pada tahun ajaran baru.

"Kami menerima banyak keluhan tentang daya tampung ini, dan solusi akan hal tersebut perlu dicarikan agar tidak terulang lagi pada masa mendatang," katanya di Padang, Senin.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Sumbar, saat ini tersedia daya tampung untuk 90.952 siswa SMA/SMK dan sudah termasuk sekolah negeri dan swasta.

Sementara lulusan SMP sederajat mencapai 92.534 sehingga total kekurangan daya tampung mencapai 1.582, jika tidak ada sekolah swasta kekurangan bisa mencapai 21.000 siswa.

Salah satu langkah yang bisa diambil untuk menanggulangi kurangnya penambahan jumlah SMA sederajat yang nantinya juga akan dibahas bersama gubernur.

Saat ini sudah ada beberapa sekolah yang dibangun dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi, yakni SMA 1 Sumbar di Padang Panjang, SMA 2 Sumbar di Solok dan SMA 3 Sumbar di Pasaman.

"Nanti jika memungkinkan akan lebih baik kita tambah jumlah SMA agar kebutuhan terpenuhi," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasman Bur menjelaskan kekurangan itu tak merata terjadi di seluruh kabupaten dan kota.

"Pada sebagian kabupaten dan kota ada yang memiliki daya tampung lebih besar dari kebutuhan, sementara di daerah lain jumlah kebutuhan jauh lebih besar dari daya tampung," ujarnya.

Ia mencontohkan daerah yang memiliki kelebihan daya tampung terbanyak adalah Bukittinggi dengan jumlah kelebihan untuk 1.548 siswa, Payakumbuh kelebihan daya tampung 949 siswa dan Kabupaten Solok kelebihan daya tampung untuk 938 siswa.

Sementara daerah yang kekurangan daya tampung terbanyak yakni Pasaman Barat yang kekurangan sampai 2.467 siswa, Limapuluh Kota 1.024 dan Agam 994 siswa.

Untuk mengatasi hal itu, Dinas Pendidikan menerapkan pola penerimaan siswa baru dengan berbagai metode, salah satunya menetapkan beberapa sekolah di kabupaten dan kota yang kelebihan daya tampung sebagai rayon bersama, sehingga bisa menampung siswa dari luar daerahnya.

Ia berharap untuk solusi jangka panjang akan ada anggaran untuk penambahan ruang kelas pada sekolah-sekolah yang sudah ada dan akan lebih baik jika dibangun sekolah-sekolah baru pada daerah yang kekurangan daya tampung. (*)