Pemkab Solok Upayakan Pupuk Agar Tidak Langka di Pasaran

id Pupuk

Pemkab Solok Upayakan Pupuk Agar Tidak Langka di Pasaran

Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin (Meja tengah memakai Jaket hitam) sedang memberi pengarahan saat membahas penyaluran pupuk bersubsidi. (Antara Sumbar/Tri Asmaini)

Arosuka, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat mengusahakan agar penyaluran pupuk bersubsidi tidak langka guna memenuhi kebutuhan petani di Kabupaten tersebut.

Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin di Arosuka, Sabtu mengatakan untuk menyiasati melonjaknya harga komoditas pertanian dan perkebunan seperti bawang dan beras di masyarakat, tidak bisa disiasati dengan "back up" dari pemerintah seperti kerjasama dengan BULOG pada saat harga komoditas jatuh dipasaran.

"Sementara harga pupuk di lapangan naik dua kali lipat," ujarnya ketika membahas penyaluran pupuk bersubsidi.

Ia mengatakan agar kelompok tani memperbarui (update) Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok (RDKK), disesuaikan dengan kebutuhan real di lapangan agar tidak terjadi kelangkaaan pupuk.

Dinas pertanian diharapkan dapat menyelesaikan secara internal terkait penyaluran distribusi pupuk dengan petani bersama distributor.

"Pemerintah daerah serius menindaklanjuti permasalahan ini, karena Solok telah ditunjuk menjadi sentra komoditas bawang dan beras," ujarnya.

lanjutnya, sebab pupuk merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pertanian.

Sementara, Kadis Pertanian, Admaizon

mengatakan Solok sebagai sentral produksi bawang merah, bawang putih, dan beras untuk wilayah Sumatera, sehingga kelangkaan pupuk di kalangan petani menjadi salah satu kendala nantinya dalam produktifitas hasil pertanian dan perkebunan.

Perwakilan Produsen PT.Pupuk Iskandar Muda, Eddy Suhamdi mengatakan kondisi penyaluran pupuk dari produsen hingga saat ini baru pada 30 persen, mengingat saat ini sudah akhir semester, padahal seharusnya sudah dapat mencapai target 50% atau lebih.

Ia menyebutkan kelangkaan distribusi pupuk organik saat ini, disebabkan oleh saat ini ada peralihan penanggungjawab dari PT.Pupuk Iskandar Muda ke PT.Petro Kimia Gresik dibawah koordinasi Pupuk Indonesia.

"Pada masa peralihan ini salah satu

produsen sudah dibatasi pendistribusiannya sementara yg satunya lagi belum melaksanakan pendistribusian,"ujarnya.

Salah seorang distributor pupuk, Hendra mengatakan penembusan pupuk dari penyalur dan petani jauh menurun karena dilapangan petani ada yg mengganti komoditi pertanian/perkebunan, serta ada juga kendala dengan cuaca dilapangan.

"Selain itu, adanya perbedaan Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok (RDKK) dengan kebutuhan petani di lapangan," ujarnya.

Kegiatan ini juga dihadiri Kadis Pertanian Admaizon, OPD Terkait (Bagian Perekonomian, Dinas Koperindag), penyalur atau distributor Pupuk di Kabupaten Solok (CV.Fajar Tani, CV.Wahana Prima Mandiri, Usaha Tani, CV.Tani Nan Dihati), Produsen Pupuk (PT. Pupuk Iskandar Muda). (*)