Sempat Terhenti, Wagub: Pembangunan Monas Bela Negara akan Dilanjutkan

id Monas Bela Negara, Kototinggi, Limapuluh Kota, Sumbar

Sempat Terhenti, Wagub: Pembangunan Monas Bela Negara akan Dilanjutkan

Wagub Sumbar Nasrul Abit.

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengupayakan kelanjutan pembangunan Monumen Nasional Bela Negara di Nagari Kototinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota yang terhenti pada 2016.

"Monumen ini penting untuk mengingatkan nilai-nilai perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1948-1949 dalam mempertahankan kelangsungan bangsa, karena itu harus dilanjutkan pembangunannya," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di Padang, Rabu.

Ia menambahkan itu usai memimpin rapat pembahasan kelanjutan pembangunan Monas Bela Negara di kantor gubernur setempat.

Informasi yang diperoleh, menurut dia penghentian pembangunan tersebut karena belum adanya Peraturan Presiden tentang pembangunan museum PDRI sehingga lembaga terkait masih ragu untuk mengalokasikan dana.

Selain itu, keterlambatan turunnya dana DIPA pada 2017 dan kondisi jalan untuk mendistribusikan material proyek juga belum maksimal karena relatif kecil.

"Ini sebagian kendala. Kita akan turun langsung ke lapangan untuk melihat jika ada kendala lain. Hasilnya nanti kita evaluasi. Selain menyampaikannya ke pemerintah pusat, juga akan dilihat kemungkinan penggunaan APBD Provinsi dan Kabupaten untuk mempercepat pembangunan," sebutnya.

Namun sebelum menyampaikan persoalan itu, ia meminta keseriusan Pemkab Limapuluh Kota untuk mendukung kelanjutan pembangunan monumen yang kemungkinan menghabiskan anggaran ratusan miliar lebih itu.

"Setiap kali diundang rapat, bupatinya tidak pernah datang. Kita pertanyakan juga keseriusannya," ujar dia.

Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Limapuluh Kota, Elnigra Riza dalam rapat tersebut mengatakan akan melaporkan hasil rapat tersebut pada bupati dan wakil bupati, terutama rencana kunjungan tim provinsi ke Koto Tinggi, Kamis (8/5).

Namun, menurutnya secara prinsip Pemkab Limapuluh Kota mendukung pembangunan Monumen Nasional itu di Koto Tinggi karena memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan PDRI.

Sebelumnya pada April 2017, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajjir Effendy meninjau pembangunan Monumen Nasional Bela Negara di Limapuluh Kota.

Ia menyebutkan pembangunan monumen itu bersama 13 museum lain di Indonesia akan dievaluasi. Salah satu indikator yang akan digunakan adalah perbandingan besar alokasi yang dibutuhkan dengan manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat.

Saat ini pembangunan monumen itu telah menelan anggaran sekitar Rp52,5 miliar. (*)